Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Logo DW

Bagaimana Mahasiswa India Bisa Dominasi Beasiswa Pendidikan Eropa?

Reporter

Editor

dw

image-gnews
Bagaimana Mahasiswa India Bisa Dominasi Beasiswa Pendidikan Eropa?
Iklan

Abhishek Kumar menghabiskan tujuh tahun bekerja di Bank Sentral India ketika dia menyadari keinginannya untuk memulai karir internasional.

"Saya selalu merasa seperti berada di balik dinding kaca, rindu untuk lebih terhubung dengan dunia luar," katanya kepada DW.

Baca juga:

Pada tahun 2022, Kumar dianugerahi beasiswa untuk mengikuti program beasiswa Erasmus Mundus, EMJMD, yang disediakan Uni Eropa. Dia akhirnya meninggalkan kampung halamannya di Mumbai untuk belajar jurnalisme keuangan di University of London, Inggris.

"Kualitas pendidikan di sini sangat baik, dan kesempatan untuk belajar di dua negara Eropa menawarkan perspektif yang lebih luas," kata Kumar. "Menerima beasiswa membuat fokus belajar menjadi jauh lebih mudah."

Kumar adalah salah satu dari sejumlah besar mahasiswa India yang telah menerima beasiswa Erasmus Mundus untuk belajar di Eropa.

Mahasiswa India dominasi daftar penerima beasiswa

Baca juga:

Pada tahun 2024, 146 mahasiswa India menerima beasiswa Erasmus. Sejak program ini dimulai pada tahun 2004, lebih dari 2.000 mahasiswa India telah berpartisipasi, dan menjadikan India sebagai "penerima manfaat terbesar dari program ini," menurut siaran pers delegasi Uni Eropa di India yang menandai peringatan 20 tahun program tersebut.

Program Erasmus Uni Eropa didirikan pada tahun 1987 untuk mempromosikan pertukaran akademis dan budaya antara universitas dan lembaga pendidikan tinggi di seluruh Eropa. Selama bertahun-tahun, program ini telah diperluas dan sekarang disebut Erasmus Plus.

Perluasan ini juga telah menciptakan peluang bagi mahasiswa di luar Eropa, termasuk program EMJMD. Beasiswa ini sepenuhnya mencakup biaya kuliah dan perjalanan, serta tunjangan biaya hidup. Mahasiswa mendapat kesempatan untuk belajar dan melakukan penelitian di dua atau lebih universitas di berbagai negara Eropa, dengan memperoleh gelar gabungan atau ganda.

Jika menggabungkan semua penerima beasiswa Erasmus Plus bagi mahasiswa non-UE, lebih dari 6.000 beasiswa sekolah berjangka pendek dan panjang telah diberikan kepada mahasiswa India sejak 2004.

Pada bulan Juni, Herve Delphin, duta besar Uni Eropa untuk India, mengucapkan selamat kepada generasi terbaru penerima beasiswa Erasmus Mundus tahun 2024 dari India dalam sebuah acara di New Delhi.

"Fakta bahwa India menempati peringkat teratas penerima beasiswa Erasmus Plus sejak awal, meskipun sifatnya kompetitif, menunjukkan banyak hal tentang kualitas mahasiswa India," kata Delphin, menurut siaran pers.

"Lebih dari 80.000 mahasiswa India belajar di Eropa, yang mencerminkan apresiasi yang semakin besar terhadap beragamnya tawaran akademis di benua ini, warisan budaya yang kaya, dan peluang yang tak tertandingi untuk perkembangan pribadi dan profesional," tambahnya.

Daya saing pelajar India

Bettina Anderson, koordinator program Jurnalisme, Media, dan Globalisasi Erasmus Mundus, mengatakan kepada DW bahwa mahasiswa India "memiliki salah satu tingkat keberhasilan tertinggi dalam hal beasiswa." "

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pendaftar India selalu berada di antara tiga teratas dalam jumlah, yang secara statistik juga meningkatkan peluang mereka untuk menerima beasiswa," tambahnya.

Namun, Anderson menekankan bahwa kualitas, bukan kewarganegaraan, adalah kriteria utama saat memberikan beasiswa. "Kami memilih mahasiswa berdasarkan latar belakang akademis dan portofolio mereka. Kami tidak pernah memberikan beasiswa kepada seseorang yang tidak cukup baik," ujarnya.

"Dalam beberapa tahun terakhir, kami telah memasukkan esai aplikasi untuk memastikan evaluasi yang adil terhadap mahasiswa dari berbagai latar belakang. Nilai saja sulit untuk dibandingkan di berbagai negara, jadi kami melihat pengalaman akademis dan praktis," katanya. "Mahasiswa India secara konsisten menunjukkan kualitas tinggi baik dalam bidang akademis maupun jurnalisme," tambah Anderson.

Priyal Shah yang berusia 24 tahun, yang berasal dari Mumbai, saat ini terdaftar dalam studi media di Universitas Ludwig Maximilian di München, Jerman. Shah berasal dari latar belakang ekonomi yang sederhana, dan beasiswa tersebut diperlukan untuk memungkinkannya belajar di Eropa.

"Ketika saya mengetahui bahwa saya telah dianugerahi beasiswa Erasmus Mundus, saya merasa lega karena mengetahui bahwa saya akan mendapatkan pendidikan terbaik tanpa perlu khawatir tentang pembiayaan," ungkapnya kepada DW.

Internasionalisasi sistem pendidikan domestik

Kebijakan Pendidikan Baru India juga mendorong internasionalisasi, dengan mengizinkan gelar ganda, program gabungan, dan kampus asing di India.

Jumlah mahasiswa India yang belajar di luar negeri diproyeksikan meningkat dua kali lipat dari total tahun 2019, berpotensi mencapai 1,8 juta pada tahun 2024, menurut data dari International Consultants for Education and Fairs.

"Banyak mahasiswa India yang mengikuti program Jurnalisme Mundus bercita-cita untuk kembali ke dunia akademis dan mengajar generasi mendatang dengan perspektif yang mereka peroleh," kata Anderson. "Perspektif yang lebih luas dan kebebasan berbicara yang mereka pelajari dalam program ini sering kali lebih komprehensif daripada dalam program nasional mereka."

Institusi India mengintensifkan apa yang disebut "internasionalisasi di dalam negeri" melalui kurikulum formal dan informal, yang berupaya untuk menutupi terbatasnya kesempatan belajar di luar negeri bagi mahasiswa India.

Hal ini mengarah pada program pembelajaran daring internasional yang lebih kolaboratif, di mana kursus online mempertemukan siswa dan guru dari seluruh dunia dalam ruang belajar virtual.

rzn/hp

Iklan

Berita Selanjutnya

1 Januari 1970


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada