Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Logo DW

Badan Uni Eropa Temukan Bahan Kimia Terlarang di Sekitar 6% Kosmetik

Reporter

Editor

dw

image-gnews
Badan Uni Eropa Temukan Bahan Kimia Terlarang di Sekitar 6% Kosmetik
Iklan

Kamu suka dandan? Perhatikan bahan kandungannya, apakah mengandung zat kimia berbahaya atau tidak? Make up kadang membuat tekstur wajah jadi beda, kadang memperbesar tampilan mata, bibir nampak merekah, atau hidung bisa disulap jadi sangat mancung. Terlihat cantik? Nanti dulu, bukankah cantik itu relatif? Yang utama, tetap urusan kesehatan!

Sebuah proyek percontohan penegakan hukum di Eropa menemukan, sekitar 6% dari produk kosmetik yang diperiksa mengandung zat berbahaya yang dilarang berdasarkan peraturan Eropa, demikian dinyatakan Badan Kimia Eropa (ECHA) dalam sebuah pernyataan.

Baca juga:

ECHA menyebutkan, badan penegakan hukum nasional di 13 negara anggota Area Ekonomi Eropa (EEA) — termasuk Jerman — memeriksa hampir 4.500 produk kosmetik, dan menemukan zat terlarang pada 285 produk yang diperiksa.

Para penyelidik sedang mencari serangkaian bahan kimia yang dilarang,atau dibatasi berdasarkan sepasang peraturan Uni Eropa, Peraturan POPs yang melarang polutan organik persisten, dan Peraturan REACH tentang pendaftaran, evaluasi, otorisasi, dan pembatasan bahan kimia.

Bahan kimia yang melanggar ditemukan 'terutama dengan melihat daftar bahannya'

ECHA mengatakan lebih lanjut, proyek percontohannya sebagian besar menggunakan metodologi yang sangat sederhana untuk pengujian yang dilakukan antara November 2023 dan April 2024.

Baca juga:

"Pemeriksaan terutama dilakukan dengan memeriksa daftar bahan kandungan kosmetik, sebuah tindakan yang dapat dengan mudah digunakan juga oleh konsumen," katanya.

"Konsumen harus menyadari bahwa zat-zat terlarang ditemukan dalam berbagai jenis produk kosmetik, dari berbagai penjual dan pada semua kisaran harga," katanya.

Badan penegak hukum telah mengambil beberapa langkah awal untuk menyingkirkan produk-produk yang tidak mematuhi regulasi dari pasar, ujar ECHA.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Dalam kebanyakan kasus, langkah pertama adalah menerbitkan panduan saran tertulis kepada pemasok tentang cara mematuhi hukum. Pada saat penulisan laporan, investigasi masih berlangsung di sekitar setengah dari kasus yang ditelisik," kata ECHA.

Pensil eyeliner dan lipliner, kondisioner dan masker rambut termasuk di antaranya

Organisasi yang berpusat di Helsinki, Finlandia tersebut terutama mencari indikasi keberadaan asam perfluorooctanoic (PFOA), asam perfluorokarboksilat rantai panjang (PFCA) dan zat terkait, serta siloksan siklik D4 dan D5.

Dilaporkan, mereka sering menemukan perfluorononyl dimethicone, yang terurai menjadi PFOA dan PFCA, dalam pensil dan krayon pensil garis mata atau eyeliner dan pensil lipstik atau lipliner — dan bahwa D4 dan D5 sering hadir dalam kondisioner dan masker rambut.

"PFOA dan siloksan, D4 dan D5, terurai perlahan di lingkungan dan menumpuk pada manusia dan spesies lain. PFOA tidak hanya persisten di lingkungan tetapi juga beracun bagi reproduksi dan diduga menyebabkan kanker. D4 juga diduga merusak kesuburan," kata ECHA.

Hati-hati dalam menggunakan kosmetk

Berikut ciri-ciri produk kosmetik yang aman: dikutip dari Katadata:

  • Memiliki izin edar dari Badan Pengawas Obat-obatan dan Makanan (BPOM)
  • Memuat tanggal produksi dan tanggal kadaluwarsa
  • Tidak menimbulkan iritasi atau reaksi alergi
  • Tidak mengandung timbal, merkuri atau bahan kimia berbahaya lainnya
  • Memiliki label kemasan dan komposisi jelas
  • Kemasan dalam keadaan baik.

Selamat merawat kulit dan berdandan dengan aman.

ap/as (AFP, dpa, Katadata)

Iklan

Berita Selanjutnya

1 Januari 1970


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada