Dalam periode April-September 2019 saja Facebook telah menghapus 3,2 miliar akun palsu, demikian ditulis dalam laporan transparansi keempat yang dikeluarkan hari Rabu (13/11) oleh perusahaan bermarkas di California ini. Ini berarti Facebook telah menghapus total 5,4 miliar akun palsu sejak Januari sampai September tahun ini.
Menurut laporan Facebook, semua akun palsu ini sudah dikenali sebelum mereka menjadi pengguna aktif dari media sosial ini, karena itu akun-akun ini tidak dimasukkan ke dalam jumlah pengguna yang dilaporkan Facebook setiap bulannya. Facebook memperkirakan, sekitar 5 persen dari keseluruhan 2,45 miliar akun penggunanya adalah palsu.
Jutaan konten bermasalah dihapus secara proaktif
Perusahaan ini juga mengatakan dalam laporannya bahwa pihaknya telah menghapus 18,5 juta konten berisi foto anak-anak telanjang dan eksploitasi seksual anak dari dalam periode April-September. Ini meningkat dari 13 juta konten yang dihapus dalam waktu enam bulan sebelumnya. Peningkatan ini dikatakan terjadi karena peningkatan kemampuan mendeteksi.
Selain itu Facebook juga menghapus 11,4 miliar konten berisi ujaran kebencian dalam enam bulan terakhir. Perusahaan ini melaporkan mulai menghapus konten-konten ini secara proaktif, seperti konten ekstremis dan eksploitasi anak.
Facebook juga memperluas data yang dikeluarkan terkait penghapusan konten propaganda teroris. Di laporan-laporan sebelumnya, Facebook hanya mengikutsertakan data terkait Al-Qaida, ISIS dan kelompok-kelompok afiliasinya. Dalam laporan terkini, Facebook juga menunjukkan bahwa mereka juga mendeteksi materi yang diposting oleh kelompok-kelompok ekstremis lain.
Laporan terkini mengikutsertakan Instagram
Untuk pertama kalinya perusahaan media sosial ini juga menunjukkan berapa banyak posting yang dihapus dari Instagram. Konten bermasalah yang terdeteksi secara proaktif di Instagram masih lebih rendah dalam semua kategori dibandingkan di Facebook. Walaupun sistem pendeteksi yang dipakai sama, metrik yang dipakai di kedua media sosial itu bisa berbeda, jelas perusahaan Facebook, misalnya fungsi aplikasi dan bagaimana aplikasi digunakan.
Dalam kuartal ketiga 2019, lebih dari 11,6 juta konten yang menunjukkan anak-anak tanpa busana dan eksploitasi anak dihapus di Facebook dan 754,000 di Instagram. Penegak hukum khawatir, rencana Facebook untuk memberikan privasi yang lebih luas kepada para penggunanya dengan mengenkripsi layanan pesan akan menghambat upaya membasmi pelecehan anak.
Untuk pertama kalinya dalam laporan transparansi Facebook, perusahaan ini juga menyertakan data tentang konten yang berhubungan dengan tindakan mencederai diri sendiri. Dilaporkan sekitar 2,5 juta posting dengan konten yang memperlihatkan atau mendorong bunuh diri atau untuk mencederai diri sendiri dihapus dalam kuartal ketiga 2019. Selain itu 4,4 juta konten terkait penjualan obat-obatan terlarang juga dihapus dalam periode April-September.
ag/ae (rtr,ap)