Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Alasan Perusahaan Tutup Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta

Tutupnya pabrik sepatu Bata di Purwakarta untuk menjaga kelangsungan bisnis jangka panjang usai merugi selama pandemi

9 Mei 2024 | 14.12 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur dan Sekretaris PT Sepatu Bata Tbk, Hatta Tutuko menyebut alasan perusahaan menutup pabrik sepatu Bata di Purwakarta untuk menjaga kelangsungan bisnis jangka panjang. Menurut dia, keputusan penutupan pabrik sepatu Bata itu bertujuan untuk mengoptimalkan operasional perusahaan. "Guna memenuhi kebutuhan pelanggan yang terus berkembang melalui pemasok lokal dan mitra lainnya," kata Hatta dalam keterangan tertulis, Kamis, 9 Mei 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Hatta, pandemi Covid-19 menyebabkan perusahaan sepatu lokal ini ditempa berbagai rintangan. Salah satunya perubahan perilaku konsumen yang cepat. Karena itu, ujarnya, Bata perlu bertransformasi untuk melayani konsumen lebih baik dari sebelumnya. "Perusahaan tidak lagi dapat melanjutkan produksi di pabrik di Purwakarta, sebagai gantinya perusahaan akan menawarkan produk-produk baru yang menarik," ucapnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia mengungkapkan, PT Sepatu Bata Tbk bakal tetap berkomitmen untuk berinvestasi di Tanah Air agar permintaan para pelanggan tetap bisa terpenuhi. Nantinya produk-produk baru itu dirancang dan dikembangkan oleh Bata beserta para produsen lokal dari pabrik mitra di Indonesia.

Ia melanjutkan, penyesuaian ini bagian dari komitmen perusahaan untuk berkembang dan beradaptasi. Ia memastikan bahwa perusahaan sepatu berumur 93 tahun ini akan terus beroperasi, berinovasi, dan melayani kebutuhan masyarakat Indonesia. "Kami akan meningkatkan pengalaman pelanggan melalui saluran omnichannel www.bata.co.id dan mengintegrasikan pengalaman langsung dari toko fisik dengan kenyamanan berbelanja online," kata Hatta.

Pengumuman tutupnya pabrik sepatu Bata di Purwakarta ini disampaikan manajemen Bata kepada Bursa Efek Indonesia pada 2 Mei 2024. Perseroan terpaksa menutup pabrik karena permintaan terhadap jenis produk yang diproduksi di Purwakarta terus menurun.

Pihak perusahaan mengungkapkan, kerugian telah terjadi selama empat tahun sejak pandemi. Adapun laporan keuangan Bata pada 30 Desember 2023 mencatat penjualan neto sebesar Rp 609,61 miliar pada 2023 atau turun dibandingkan tahun sebelumnya yakni Rp 643,45 miliar.

Pada 2021, manajemen sepatu Bata sempat mengumumkan penutupan 50 toko selama pandemi. Saat ini, perusahaan bertahan di segmen retail dan tidak hanya menjual merek Bata, tetapi merek lain seperti Marie Claire, Comfit, Power Bubblegummers, North Star, B-First, dan Weinbrenner.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus