Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Analis: Rupiah Ditutup Melemah, Besok Diprediksi Fluktuatif Cenderung Turun

Rupiah diperkirakan bergerak fluktuatif namun tetap dalam tren pelemahan di kisaran Rp 16.440 - Rp 16.500.

27 Februari 2025 | 16.05 WIB

Ilustrasi penukaran mata uang asing dan nilai Rupiah.  Tempo/Tony Hartawan
Perbesar
Ilustrasi penukaran mata uang asing dan nilai Rupiah. Tempo/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Mata uang rupiah ditutup melemah 73 poin pada perdagangan Kamis sore, 27 Februari 2025. Sebelumnya, rupiah sempat turun hingga 80 poin ke level Rp 16.454 per dolar AS dari penutupan sebelumnya di Rp 16.380.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pengamat mata uang Ibrahim Assuabi mengatakan untuk perdagangan besok, rupiah diperkirakan bergerak fluktuatif namun tetap dalam tren pelemahan di kisaran Rp 16.440 – Rp 16.500 per dolar AS.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Ibrahim, pelemahan rupiah dipengaruhi oleh beberapa faktor eksternal, salah satunya adalah rilis data kepercayaan konsumen di Amerika Serikat yang lebih lemah dari perkiraan pada Februari. "Hal ini meningkatkan kekhawatiran atas melambatnya konsumsi swasta di AS, yang merupakan pendorong utama ekonomi mereka," ujar Ibrahim dalam keterangannya, Kamis, 27 Februari 2025.

Ia menambahkan pengeluaran swasta di AS menghadapi tekanan dari tarif yang diberlakukan Donald Trump, inflasi tinggi, dan kenaikan harga pangan. Kondisi ini memicu spekulasi bahwa The Federal Reserve akan memangkas suku bunga lebih cepat. "Ancaman tarif tambahan dari Trump terhadap Eropa, serta potensi perpanjangan tenggat waktu tarif untuk Kanada dan Meksiko hingga April, juga menjadi faktor yang memengaruhi pasar," kata dia.

Selain itu, keputusan DPR AS yang dikendalikan Partai Republik untuk menyetujui paket pemotongan pajak dan langkah-langkah keamanan perbatasan senilai 4,5 triliun dolar AS turut menjadi perhatian pelaku pasar. Situasi geopolitik, kata dia, termasuk pembicaraan damai Rusia-Ukraina yang diinisiasi Trump, juga masih menjadi faktor yang dapat memengaruhi pergerakan mata uang global.

Sementara itu, faktor internal yang memengaruhi pergerakan rupiah hari ini, kata Ibrahim ialah adanya target pertumbuhan ekonomi Indonesia yang sangat ambisius juga menjadi faktor yang diperhitungkan pasar. Presiden Prabowo Subianto dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029 menetapkan target pertumbuhan ekonomi mencapai 8 persen pada 2029.

"Pertumbuhan ekonomi 2025 ditargetkan sebesar 5,3 persen, lebih tinggi dari asumsi dalam APBN 2025 sebesar 5,2 persen. Selanjutnya, 2026 ditargetkan tumbuh 6,3 persen, 2027 tumbuh 7,5 persen, 2028 menjadi 7,7 persen, hingga mencapai 8 persen pada 2029," ujar Ibrahim.

Menurutnya, kebijakan ekonomi makro yang didukung oleh kebijakan fiskal, moneter, dan reformasi struktural yang adaptif akan menjadi modal utama dalam mencapai pertumbuhan tinggi yang inklusif dan berkelanjutan. "Peningkatan proporsi kelas menengah yang mencakup 72,20 persen dari total populasi telah berkontribusi sebesar 82,30 persen terhadap konsumsi rumah tangga nasional pada 2023. Ini menjadi faktor penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang stabil," kata dia.

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus