Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Inggris, Thailand, Australia, dan Singapura menerapkan skema perjalanan bebas karantina.
Skema bebas karantina mensyaratkan vaksinasi lengkap bagi pelaku perjalanan internasional.
Peraturan bebas karantina yang beragam bakal menyulitkan wisatawan.
JAKARTA — Sejumlah negara telah menihilkan kewajiban karantina bagi pelaku perjalanan internasional yang telah mendapatkan vaksinasi Covid-19 lengkap. Inggris, Thailand, Australia, Singapura, dan sejumlah negara lain telah menerapkan skema bernama vaccinated travel lane (VTL) itu untuk memulihkan sektor bisnis dan pariwisata secara bertahap.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Chief Executive Officer Sydney Airport, Geoff Culbert, mengatakan upaya memulihkan sektor penerbangan di Australia masih panjang. Dengan menerapkan VTL, kata dia, proses tersebut akan berjalan lebih cepat. “Skema pintu masuk tanpa karantina akan mendatangkan kembali para pelajar, pelaku bisnis, dan turis dari seluruh dunia,” kata Culbert, seperti dikutip dari Sydneyairport.com kemarin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sejak awal November lalu, volume penerbangan di Bandara Sydney, Australia, telah meningkat dari rata-rata harian 10 kedatangan dan 10 keberangkatan internasional menjadi 16 kedatangan dan 14 keberangkatan internasional. Volume penumpang diperkirakan meningkat dalam beberapa bulan ke depan.
Australia membuka penerbangan internasional mulai 1 November 2021 untuk New South Wales dan Victoria. Pada 23 November, masa karantina turis asing akan diperpendek dari dua pekan menjadi tujuh hari. Meski begitu, peraturan yang beragam di berbagai negara bagian Australia serta tingkat vaksinasi dan kebijakan kesehatan yang berbeda menyulitkan kedatangan wisatawan ke Negeri Kanguru tersebut.
Penumpang dari Amsterdam tiba di Bandar Udara Changi pada pemberlakuan skema perjalanan bebas karantina Vaccinated Travel Lane (VTL) di Singapura, 20 Oktober 2021. REUTERS/Edgar Su
Singapura juga telah membuka penerbangan internasional sejak September lalu. Dilansir dari Singaporeair.com, pelancong dari Australia, Kanada, Denmark, Prancis, Jerman, Korea Selatan, dan negara lain dapat menikmati akses perjalanan tanpa karantina ke Singapura asalkan sudah mendapatkan vaksinasi lengkap. Penerbangan VTL dari Indonesia akan dimulai pada 29 November bersama dengan Finlandia, India, Malaysia, dan Swedia. Pada Desember mendatang, Singapura membuka VTL untuk pelancong asal Qatar, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab.
Thailand juga menjadi negara yang telah membuka penerbangan internasional dari 60 negara, termasuk Amerika Serikat dan Cina, untuk memulihkan sektor pariwisata. Thailand sudah menambahkan daftar negara yang penduduknya bebas masuk wilayah mereka tanpa karantina, dari semula 46 negara menjadi 63 negara, termasuk Indonesia.
Thailand, seperti juga Singapura, masih menerapkan tes polymerase chain reaction (PCR) sebagai syarat bagi pelancong. Mereka harus sudah divaksinasi lengkap dengan jenis vaksin yang diakui oleh kementerian kesehatan setempat. Pelancong setidaknya sudah divaksinasi 14 hari sebelum tanggal keberangkatan.
Berbeda dengan negara lain yang telah menerapkan skema VTL, Inggris sudah menghapus kewajiban tes PCR sebagai syarat perjalanan dan menggantinya ke tes lain yang biayanya lebih murah.
Pemerintah Inggris, menurut kabar yang dilansir oleh Reuters, menyatakan pelancong tidak lagi harus mengikuti tes PCR dua hari setelah kedatangan, mulai akhir Oktober. Sebagai gantinya, turis dapat memilih tes Covid-19 lain yang biayanya lebih murah.
Menteri Transportasi Inggris, Grant Shapps, mengatakan mulai bulan ini telah ada 30 negara, termasuk Argentina dan Kamboja, yang sepakat menggelar skema VTL dalam penerbangan internasional. Dengan demikian, kata dia, ada 135 negara yang menjalankan skema bebas karantina ini. “Kami terus membuat kemajuan besar saat kami pulih dari pandemi dan hari ini adalah contoh lain dari seberapa jauh kami telah melangkah,” Kata Shapps, seperti dikutip dari situs Departemen Perhubungan serta Departemen Kesehatan dan Perawatan Sosial Inggris.
FERY F | EVI ALVIYANI (MAGANG) | REUTERS
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo