Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia buka suara soal beredarnya video yang menyebut pemerintah telah secara resmi melakukan redenominasi atau penyederhanaan angka pada rupiah. Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono menegaskan informasi yang beredar tersebut tidak benar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Mengenai Bank Indonesia secara resmi menerbitkan uang baru dengan meredenominasi, dimana untuk uang Rp 1000 hanya dicetak dengan angka 1 saja adalah tidak benar," kata Erwin saat dihubungi Tempo pada Rabu, 5 Juli 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam video yang beredar di grup percakapan WhatsApp, dikabarkan Bank Indonesia menerbitkan uang baru rupiah kertas dari Rp 1.000 hingga Rp 100.000 dengan menghilangkan tiga angka di belakangnya. Misalnya uang Rp 1.000 hanya tertulis Rp 1 saja.
Menurut Erwin, Bank Indonesia memandang implementasi redenominasi rupiah sebagai kebijakan skala nasional. Karena itu, Bank Indonesia akan terus berkomitmen untuk bersinergi bersama dengan pemerintah yang akan menetapkan momentum penerapannya secara cermat.
Ia pun menjelaskan implementasi redenominasi membutuhkan setidaknya tiga prasyarat. Syarat itu, tuturnya, harus dipertimbangkan secara matang baik dari aspek ekonomi, sosial, dan politik.
Bank Indonesia sudah siap melakukan redenominasi rupiah
Syarat pertama adalah kondisi makro ekonomi yang bagus. Kedua, kondisi moneter dan sistem keuangan yang stabil. Terakhir, kondisi sosial dan politik yang kondusif termasuk didalamnya kesiapan masyarakat dan sinergi erat lintas kementerian dan lembaga.
Sebelumnya, Bank Indonesia menyatakan sudah siap melakukan redenominasi rupiah. Menurut Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, persiapan telah dilakukan sejak lama. Dia mengaku sudah memperhatikan desain, tahapan, hingga langkah-langkah menuju transisi ini.
"Tapi tentu saja keputusan ini perlu timing yang tepat," kata dia dalam konferensi pers virtual, Kamis, 22 Juni 2023.
Ia mengatakan kondisi ekonomi Indonesia saat ini sudah bagus sehingga memenuhi syarat pelaksanaan redenominasi. Namun, Perry menilai sekarang masih ada efek rambatan dari pelemahan ekonomi global. Kondisi itu, menurut dia, masih berpengaruh pada situasi di Indonesia.
Meski stabilitas keuangan RI dinilai baik, dia mengungkapkan masih ada ketidakpastian perekonomian global. Karena itu, dia berharap masyarakat bisa bersabar menunggu momen yang tepat.