Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Purwakarta - Pemerintah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, menegur PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) karena membuat beberapa ruas jalan di daerah Purwakarta rusak. Kendaraan - kendaraan besar yang mengangkut material untuk proyek kereta cepat Jakarta-Bandung itu diduga sebagai penyebabnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kondisi jalan yang melintasi Desa Darangdan, Depok dan Sirnamanah Kecamatan Darangdan jadi rusak parah dan dipenuhi lumpur tanah merah," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pengairan setempat Budi Supriyadi, di Purwakarta, Kamis 28 Maret 2019.
Budi menerangkan, jalanan itu karena sering dilintasi kendaraan besar untuk proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Selain itu, ruas Jalan Cilegong dan Cikao juga kondisinya rusak.
Pemkab Purwakarta telah resmi menyampaikan surat teguran kepada pihak perusahaan yang membangun jalur kereta api cepat di daerah Purwakarta. Surat itu bernomor 620/109/DPUBMP/III/2019, ditujukan kepada pihak PT KCIC.
Dalam surat tersebut dijelaskan kalau kondisi dua jalan di Purwakarta yang dilintasi oleh kendaraan pengangkut material proyek kereta cepat mengalami rusak parah, bahkan membahayakan pengguna kendaraaan.
Dia menjelaskan, kondisi dua ruas jalan tersebut sebenarnya hanya mampu menampung kendaraan muatan sumbu maksimal 8 ton, sehingga dirinya meminta agar pihak PT KCIC memperhatikan hal tersebut.
Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Purwakarta, Iyus Purnama, sebelumnya mengakui adanya kerusakan infrastruktur akibat tingginya lalu lintas kendaraan berat. Dinas Bina Marga dan Pengairan Purwakarta sendiri sudah mulai menginventarisasi kerusakan jalan yang ditimbulkan dari proyek itu. "Kami minta pertanggungjawaban ke pihak ketiga, dalam hal ini pemborong dari proyek kereta cepat agar memperbaiki jalan yang rusak itu," kata dia.
Pengerjaan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung disebut akan dikebut, setelah bor raksasa bawah tanah (tunnel boring machine) siap. Bor raksasa ini akan dioperasikan untuk menembus lapisan tanah di bawah tol Cikampek.
Dalam siaran pers, Rabu 27 Maret 2019, manajemen PT Kereta Cepat Indonesia -China mengungkapkan proses perakitan mesin tunnel boring machine (TBM), yang didatangkan dari Shanghai, China, telah selesai. Alat bor itu segera dioperasikan untuk menembus lapisan tanah di bawah tol Cikampek mulai KM3+300 dari arah Jakarta.
Bor yang serupa dengan yang digunakan untuk pembangunan terowongan bawah tanah MRT Jakarta itu tersebut memiliki bobot 3.649 ton dengan diameter 13,19 meter dan panjang 105 meter. Adapun bor yang telah menghubungkan jalur bawah tanah MRT Jakarta Fase I memiliki diamater 6,64 meter dan panjang 90 meter.
BISNIS.COM | FAJAR PEBRIANTO