Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Perum Bulog (Persero) mengklaim bahwa mafia beras di Indonesia bakal rontok dengan sendirinya jika pemerintah memberikan Bulog kewenangan penuh sebagai penyalur beras untuk program bantuan pangan nontunai (BPNT).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Mafia beras yang selama ini merusak tatanan perberasan saya pastikan rontok. Saya janjikan itu, asalkan Bulog diberi kewenangan penuh menyalurkan beras dalam program BPNT, Kartu Sembako serta beras untuk PNS, TNI dan Polri," tegas Dirut Perum Bulog Budi Waseso atau Buwas, saat acara buka puasa bersama pimpinan media massa di kantor Bulog, Selasa 14 Mei 2019.
Buwas menambahkan Bulog siap memasok seluruh kebutuhan beras untuk program BPNT yang diperkirakan mencapai 150.000 ton per bulan. "Dengan kebijakan itu, Bulog tidak akan ragu menyerap sebanyak mungkin gabah petani. Ujung-ujungnya petani akan lebih sejahtera. Percaya deh sama saya," ujarnya.
Karena itu, kata Buwas, apabila penyaluran beras dalam program BNPT, Kartu Sembako, serta beras untuk PNS, TNI dan Polri, sepenuhnya diserahkan kepada Bulog, maka mafia perberasan akan kehilangan pasar. "Sudah pasti mereka (mafia) akan rontok dengan sendirinya. Mungkin banyak mafia beras yang bunuh diri."
Baca: Jokowi Minta Stop Beras yang Hitam, Berkutu, dan Berjamur
Ketika ditanya soal kualitas beras Bulog yang dinilai sangat buruk, Buwas dengan tegas menjawab," Itu dulu. Sekarang Bulog sudah memproduksi beraskualitas premium plus, bahkan dengan tingkat broken nol persen. Jadi, soal kualitas, Anda jangan ngeledek," katanya.
BISNIS