Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan cakupan kepesertaan jaminan kesehatan nasional (JKN) ditargetkan mencapai 98 persen dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Ini adalah PR kita bersama, bukan hanya BPJS Kesehatan, tetapi sinergi dengan Kementerian Kesehatan target ini harus tercapai di 2024," kata Dante dalam diskusi virtual Senin, 8 Maret 2021.
Dia mengatakan saat ini cakupan kepesertaan JKN masih 82 persen.
Menurut dia, ada beberapa tantangan lain yang masih harus dihadapi dalam pelaksanaan JKN. Saat ini, kata dia, masih terdapat disparitas baik dari sisi suplai maupun mutu pelayanan antar wilayah di Indonesia.
"Mutu dan kualitas kesehatan di Aceh, Jakarta, Papua, kurang lebih harus sama," ujar Wakil Menteri Kesehatan tersebut.
Dia menegaskan bahwa masih adanya disparitas tersebut, harus diperbaiki bersama-sama.
Selanjutnya, dari sisi sustainabilitas pembiayaan, masih ada beban biaya pelayanan kesehatan penyakit tidak menular (PTM) cukup tinggi.
Biaya kesehatan untuk hemodialysis misalnya. Itu mencakup 12 persen dari total pembiayaan anggaran yang ditanggung oleh BPJS.
"Ini harus ditinggalkan sebagai salah satu upaya yang bisa dilakukan bersama-sama, sehingga mencegah penyakit ginjal secara kronis. Sehingga mengupayakan dan mengobati risikonya, misalnya mengobati hipertensi, diabetes, itu jauh lebih murah," ujar dia.
Dante juga mengatakan masih ada beban biaya didominasi pelayanan tingkat lanjut yang mencapai 83 persen dari total biaya pelayanan JKN.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
HENDARTYO HANGGI
Baca juga: Dirut BPJS Kesehatan: Sejak Juli 2020 Tidak Ada Lagi Gagal Bayar