Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Hashim Sebut Bank Indonesia Siap Kucurkan Rp 130 Triliun untuk Program 3 Juta Rumah

Ketua Satuan Tugas Perumahan Hashim Djojohadikusumo mengatakan Bank Indonesia akan kucurkan Rp 130 triliun untuk program 3 juta rumah.

27 Februari 2025 | 05.15 WIB

Adik Presiden Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo, saat memberikan pidato di CNBC Indonesia Economic Outlook di Hotel The Westin, Jakarta, Rabu, 26 Februari 2025. TEMPO/Ilona
Perbesar
Adik Presiden Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo, saat memberikan pidato di CNBC Indonesia Economic Outlook di Hotel The Westin, Jakarta, Rabu, 26 Februari 2025. TEMPO/Ilona

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia (BI) bakal mengucurkan Rp 130 triliun untuk mendukung pembiayaan program 3 juta rumah yang digagas Presiden Prabowo Subianto. Hal tersebut diungkap Ketua Satuan Tugas (Satgas) Perumahan Hashim Djojohadikusumo.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Adik kandung Prabowo itu mengatakan bahwa ia optimistis dana untuk proyek tersebut cukup. “Saya dengar Bank Indonesia bersedia menyediakan Rp 130 triliun untuk mendukung sektor perumahan. Itu minggu lalu putusannya Pak Perry Warjiyo (Gubernur BI). Dananya semua dari dalam negeri,” ucap Hashim saat berpidato dalam acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2025 di Hotel The Westin Jakarta, Rabu, 26 Februari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Namun Hashim tak menjelaskan bagaimana mekanisme penyaluran dana oleh BI tersebut. Sebelumnya sempat dikabarkan BI bakal mendukung program perumahan lewat dua skema yakni penyaluran insentif Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) dam pembelian Surat Berharga Negara (SBN di pasar sekunder.

Utusan Khusus Presiden tersebut mengatakan prospek permintaan (demand) untuk perumahan bakal tinggi. Karena itu, Prabowo menargetkan pembangunan rumah layak huni tersedia bagi 37 juta keluarga. Selain demand, Hashim juga yakin dana untuk modal awal pembangunan tersedia.

Modal, kata dia, tercukupi dari investor asing dan investasi dalam negeri. “Di Indonesia dananya ada, tapi terpencar-pencar, ada di BPJS, SBN dan BI. Ternyata besar sekali dana likuiditas kita  yang tidak dipakai untuk the real economy,” ucapnya.

Sebelumnya, Gubernur BI Perry Warjiyo menyatakan dukungan terhadap program 3 juta rumah. “Dukungan pendanaan Bank Indonesia adalah melalui pembelian SBN (Surat Berharga Negara) dari pasar sekunder,” kata Perry dalam konferensi pers usai rapat tertutup di Kementerian Keuangan pada Kamis malam, 20 Februari 2025. 

Ia mengatakan hal tersebut sudah dibicarakan dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani. Selain itu BI juga memberikan insentif likuiditas terhadap bank-bank penyalur kredit perumahan, nilainya hingga Rp 80 triliun. Pada kesempatan yang sama, Sri mulyani juga menyatakan bakal menerbitkan SBN perumahan untuk mendukung pembiayaan.

Riri Rahayu berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus