Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sangat antusias ketika menarik seutas tali untuk membuka lukisan mural hasil karya kolaborasi delapan anak muda Indonesia. Tak hanya kagum, saat melihat lukisan yang akan memeriahkan Spring Meeting World Bank-International Monetary Fund di Washington D.C. pada April 2018 mendatang itu, Sri Mulyani pun teringat pada masa-masa bekerja di Bank Dunia sebelumnya.
Sri Mulyani kemudian menceritakan bagaimana koleganya memuji koleksi batik khas Indonesia miliknya yang dipajak di pameran batik di Gedung World Bank beberapa tahun lalu. "Saya bawa untuk dipamerkan di World Bank. Mereka terkagum-kagum dan senang sekali, padahal koleksi batik saya tidak seberapa. Bagaimana kalau melihat ini?" tuturnya di Gedung Jusuf Anwar, Jakarta Pusat pada Selasa, 13 Maret 2018.
Baca: Kejar Target Pajak, Sri Mulyani Siapkan Kebijakan Radikal
Kekaguman Sri Mulyani bertambah saat mengetahui proses pembuatan lukisan mural yang terdiri dari 12 kanvas dan dikerjakan kurang dari 12 jam oleh delapan perupa muda Indonesia, tanpa memiliki konsep awal sebelumnya. "Saya tadi ngobrol dengan pelukisnya, ternyata ide-ide dari 8 orang berbeda itu dituangkan dalam satu karya seni, yang mungkin dalam pembuatannya ada saling senggol satu sama lain. Tetapi mereka saling bertoleransi hingga terwujud karya yang indah," ujarnya.
Makna dibalik lukisan penuh warna tersebut, lanjut Sri Mulyani, sangat kental menggambarkan wajah bangsa Indonesia yang sesungguhnya. "Beragam, tetapi karena ada komitmen bersama untuk bersatu, maka kita salinfu bertoleransi," katanya.
Lukisan berjudul Dinding Konektivitas tersebut nantinya akan dipamerkan di selasar lorong yang biasa dilalui orang yang berjalan dari Atrium utama World Bank menuju Gedung IMF. "Saya tahu betul itu lokasi yang sangat strategis, selalu dilewati orang saat bekerja enam bulan di World Bank. Semua karya yang bagus-bagus dipajang di situ," ujar Sri Mulyani.
Kurator pameran tersebut, Amir Sidharta, menjelaskan, selain lukisan mural karya delapan perupa muda Indonesia, ada pula tropical bouquet atau tiga lampion karya seniman Eko Nugroho, dan Patung Uang Kepeng berwujud Dewi Sri dan Rama-Shinta karya pengrajin Ida Bagus Panca yang akan dipajang memeriahkan Spring Meeting World Bank-International Monetary Fund di Washington D.C. pada April 2018.
Dalam pertemuan tersebut, Sri Mulyani akan menggelar voyage to Indonesia (VTI), yaitu promosi kegiatan pertemuan tahunan World Bank dan IMF pada 2018 yang akan diselenggarakan di Bali pada Oktober 2018, di mana Indonesia menjadi tuan rumah. Proyek infrastruktur, hasil karya seni dan budaya serta kuliner Indonesia akan dipamerkan selama kegiatan berlangsung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini