Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer mengajak karyawan PT Indonesia Farma Tbk (Indofarma Tbk) untuk berjuang bersama agar tak terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK). Noel menyampaikan hal ini saat mengunjungi karyawan Indofarma di kawasan Cibitung, Bekasi, Jawa Barat pada Jumat, 22 November 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Saya bukan malaikat. Tetapi kalau kawan-kawan mengajak saya berjuang, ayo kita bersama-sama. Mau berjuang ke mana, ayo. Jangan ragu. Yang penting jangan merusak,” ujarnya dikutip dari keterangan tertulis, Jumat, 22 November 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam pertemuan itu, para karyawan perusahaan farmasi pelat merah itu menyampaikan keluh kesahnya karena telah lama tidak digaji penuh. Ketua Serikat Pekerja Indofarma Meida Wati berharap agar tunggakan gaji karyawan hendaknya segera diselesaikan.
“Kami juga meminta Wamenaker memberi perlindungan agar jangan sampai ada PHK pada karyawan Indofarma,” ucap Meida.
Merespons permintaan tersebut, Noel mengatakan, apabila pemerintah bisa menjembatani masalah Sritex maka seharusnya pemerintah juga bisa menyelesaikan permasalahan Indofarma.
Lebih lanjut, Noel mengatakan, ia tak bisa berjanji untuk hal yang diluar wewenangnya. Sehingga, dia mengajak karyawan Indofarma untuk berjuang bersamanya.
“Saya bukan malaikat. Saya pun tak bisa berjanji untuk hal yang di luar wewenang. Tapi kalau mau bersama, ayo,” kata dia.
Sebelumnya, Ketua Umum Serikat Pekerja Indofarma, Meida Wati, menyatakan belum terjadi kasus pemutusan hubungan kerja atau PHK di PT Indofarma (Persero) Tbk. (INAF). Dia mengatakan, hal tersebut baru sebatas wacana yang akan terjadi pada pekerja di industri farmasi pelat merah itu. "Masih wacana," ujar Meida Wati ketika dihubungi Tempo pada Rabu, 13 November 2024.
Menurut Meida, untuk melakukan PHK, perusahaan farmasi itu memerlukan proposal perdamaian dari Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU). "PKPU Indofarma itu kan ada bentuk proposal perdamaian yang di dalamnya ada resizing itu dari PHK ini," ucap dia.
Dengan demikian, serikat pekerja, menurut Meida akan terus melakukan berbagai upaya agar perusahaan farmasi itu tidak melakukan PHK. Sebab, kata dia, Indofarma masih memiliki nilai lebih melanjutkan bisnis produksi obat-obatan kepada masyarakat Indonesia. "Tapi kan kita sudah kedengaran rencananya seperti itu makanya bersiap-siap lah tapi kita mendorong kenapa tidak menginginkan adanya PHK," ujarnya.
Selain wacana PHK, Meida berujar belum ada pembicaraan lanjut soal tunggakan gaji yang dialami pegawai Indofarma. Termasuk, lanjut dia, seperti apa skema yang bakal dilakukan pihak manajemen dari perusahaan farmasi pelat merah ini. "Kami juga masih sebenarnya belum ada diskusi secara detail bagaimana cara pembayarannya, angkanya berapa, terus bagaimana skema pembayarannya itu kan belum," kata Meida.