Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Ketua Satgas Perumahan Sebut Proyek Pertama 3 Juta Rumah Bakal Berjalan Setelah Lebaran

Hashim menyebut pemerintah mendapatkan investasi dari Qatar untuk mulai membangun 3 juta rumah pada April 2025

27 Februari 2025 | 13.16 WIB

Adik Presiden Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo, setelah menerima surat keputusan pengangkatan dirinya sebagai Ketua Dewan Penyantun Museum dan Cagar Budaya di Museum Nasional Indonesia, Gambir, Jakarta Pusat, 20 Januari 2025. TEMPO/Ihsan Reliubun
Perbesar
Adik Presiden Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo, setelah menerima surat keputusan pengangkatan dirinya sebagai Ketua Dewan Penyantun Museum dan Cagar Budaya di Museum Nasional Indonesia, Gambir, Jakarta Pusat, 20 Januari 2025. TEMPO/Ihsan Reliubun

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Satuan Tugas (Satgas) Perumahan Hashim Djojohadikusumo mengatakan pemerintah siap mulai membangun 3 juta rumah setelah Hari Raya Idul Fitri 2025. Modal awal proyek tersebut berasal dari investor Qatar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Adik kandung Presiden Prabowo Subianto itu menyebut investasi yang didapat dari Qatar sekitar US$ 18-19 miliar. Nilai tersebut setara Rp 295-327 triliun (dengan kurs rupiah 16.387 per dolar Amerika Serikat). “Ini akan segera dimulai. Proyek pertama di bulan April setelah Lebaran saya dengar. Investor dari Qatar membawa modal untuk membangun 1 juta apartemen,” kata Hashim saat berpidato dalam acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2025 di Hotel The Westin Jakarta, Rabu, 26 Februari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Qatar disebut telah berkomitmen memberi dukungan investasi untuk pembangunan 3 sampai 5 juta apartemen dan rumah di pedesaan. Hashim juga sesumbar pemerintah Abu Dhabi lewat badan usaha milik negara (BUMN) Mubadala, juga bakal membangun 1 juta rumah. “Ini adalah FDI (Foreign Direct Investment), direct investment di property dan housing sector.”

Selain investor luar negeri dukungan pendanaan juga bakal datang dari dalam negeri. Bank Indonesia (BI) kata Hashim bakal mengucurkan Rp 130 triliun untuk mendukung pembiayaan.

Modal, kata dia, tercukupi dari investor asing dan investasi dalam negeri. “Di Indonesia dananya ada, tapi terpencar-pencar, ada di BPJS, SBN dan BI. Ternyata besar sekali dana likuiditas kita yang tidak dipakai untuk the real economy,” ucapnya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus