Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose mengatakan perusahaannya sudah merampungkan pesanan panser Anoa untuk pasukan perdamaian Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). Kendaraan angkut tempur ini akan menjadi bagian dari misi MINUSCA (Multidimensional Integrated Stabilization Mission in Central Africa Republic). “Totalnya 29 unit pesanan panser Anoa untuk pasukan perdamaian MINUSCA,” kata Abraham di Bandung, Selasa, 9 Januari 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Abraham, sedikitnya ada 3 misi pasukan perdamaian PBB yang mengoperasikan Anoa buatan PT Pindad yakni misi UNAMID di Sudan, UNIFIL di Lebanon, dan MINUSCA di Afrika Tengah. Berdasarkan catatan PT Pindad, ada 80 unit panser Anoa yang digunakan dalam misi perdamaian PBB.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Abraham menjelaskan, pemesanan persenjataan tahun ini masih berasal dari dalam negeri. Pada 2017, PT Pindad membukukan pendapatan Rp 2,5 triliun. “Labanya kurang lebih Rp 53 miliar,” kata Abraham. Pada 2018 ini, pendapatan Pindad diproyeksikan Rp 2,9 triliun.
Sejumlah produk baru PT Pindad, kata Abraham, tengah disiapkan. Salah satunya eksavator ampibi. “Teknologinya merujuk ke Anoa Amphibious untuk pengeruk lumpur sungai,” ujar Abraham sembari menambahkan bahwa sejumlah pemerintah daerah tertarik memesan produk tersebut.
PT Pindad, kata Abraham, juga sudah mendaftarkan varian eksavator ampibi ke Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP). Melalui LKPP ini produk buatan PT Pindad otomatis terdaftar dalam katalog elektronik badan tersebut. "Pemerintah daerah bisa langsung memesan. Permintaan sudah ada. Karena itu, kami harus segera membuat prototipenya."