Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,94 persen ke level 7.324,789 pada penutupan perdagangan Jumat, 13 Desember 2024. Depresiasi rupiah yang sempat menyentuh Rp 16.000 per dolar Amerika Serikat menjadi salah satu sentimen pemberatnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas, Alrich Paskalis Tambolang, mengatakan nilai tukar rupiah terdepresiasi 0,44 persen menjadi Rp 15.990 per dolar AS pada Jumat sore. Bahkan, kata dia, sempat menyentuh level Rp 16.000.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kondisi ini menurutnya terjadi akibat European Central Bank (ECB) dan Bank Sentral Swiss yang memangkas suku bunga acuannya pada pekan ini. “Sehingga memicu capital inflow ke AS serta membuat penguatan dolar AS,” ujar Alrich dalam analisis rutinnya.
Menurutnya, pelemahan ini akan menimbulkan kekhawatiran investor terhadap keputusan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) yang akan digelar Rabu, 18 Desember 2024 mendatang. Bank Sentral AS atau The Fed juga akan mengumumkan suku bunga acuan pada Kamis. The Fed diperkirakan akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 4,5 persen mengigat kondisi perekonomian AS yang masih resilien.
“Selain itu, sejumlah data neraca dagang juga akan di rilis pada pekan depan. Hal ini berpotensi kembali memicu capital inflow ke Indonesia,” kata dia.
Selain sejumlah faktor tersebut, Alrich memproyeksikan IHSG masih rawan melanjutkan pelemahan pada perdagangan Senin pekan depan. Pelemahan tersebut, kata dia menuju support level 7.250.
Sebagai informasi, pada perdagangan hari ini total ada 397 saham melemah, 189 saham menguat, dan 206 saham stagnan. Hari ini, IHSG memperjualbelikan 18,33 miliar lembar saham dengan frekuensi 1.003.699.