Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia (Apindo), Roy Mandey mengatakan banyaknya usaha retail offline yang mulai merambah bisnis online merupakan strategi untuk menghadapi perubahan pola perilaku konsumsi saat ini. Menurut Roy, strategi tersebut merupakan inovasi yang dilakukan oleh para pelaku retail untuk menjangkau target pasar yang kini juga berubah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Itu adalah inovasi bisnis dari para pengusaha retail ditengah kondisi retail yang masih dalam underperformance. Karena itu kami mulai mengonlinekan bisnis retail yang awalnya offline atau yang dikenal sebagai omnichannel,” kata Roy ketika dihubungi Tempo, Senin, 5 Februari 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Omnichannel adalah model bisnis yang menggabungkan berbagai saluran atau jalur penjualan yang mengaitkan dengan internet, smartphone, tablet, PC hingga alat teknologi terbaru baik mulai dari pemilihan, pembelian hingga pembayaran barang. Omnichannel menjangkau tidak hanya soal pembayaran tetapi juga media untuk melakukan penjualan.
Roy mengatakan, model strategi bisnis saat ini tidak hanya mengandalkan model menjual barang melalui bisnis online melalui platform web seperti e-commerce. Tetapi juga ada juga model inovasi seperti O2O, atau pembeli membeli barang melalui platform online tetapi mengambil barang melalui offline.
Hingga kini, Roy melanjutkan, toko-toko offline juga telah menggunakan inovasi model omnichannel maupun O2O sudah semakin banyak. Data dari Apindo menunjukkan sudah ada sekitar 80 persen anggota Apindo dari 600 anggota yang telah mengkonvergensikan toko mereka. “Memang paling banyak adalah ritel yang menjual barang-barang lifestyle maupun elektronik,” tuturnya dia.
Peritel yang mulai merambah bisnis online di antaranya adalah PT Mitra Adiperkasa. Dua tokonya tutup tahun lalu yaitu Debenhams dan Lotus.
Dikutip dari Bisnis.com, Direktur PT MAP Ecom Adiperkasa S. Ravi Kumar mengatakan perusahaan berambisi menjadi pemain omnichannel yang sukses di Indonesia. Adapun PT MAP Ecom Adiperkasa merupakan anak perusahaan dari PT Mitra Adiperkasa.
“Masa depan kami adalah omnichannel, kami berharap dapat menjadi omnichannel player yang memberikan customer experience,” katanya.
Dia menambahkan lewat omnichannel, maka tidak terbatas hanya pada satu kanal penjualan saja. Saluran bisa jadi toko offline, e-commerce atau saluran lainnya.
Perusahaan juga membangun lima komponen sebagai startegi omnichannel, yaitu brand, toko offline, website dan aplikasi MAP emall, program loyalitas pelanggan lewat MAP Club, dan kerja sama dengan saluran e-commerce lainnya.
Dia mencontohkan para pemain global di Amerika Serikat dan China juga mengembangkan omnichannel. Ravi meyakini dengan tren global di industri ritel, hal yang sama juga akan terjadi dengan industri ritel di Indonesia. Untuk itu, pihaknya juga menerapkan startegi omnichannel.
Rani Jahnaz, E-commerce General Manager PT Delamibrands Kharisma Busana, mengatakan perusahaan dengan produk fesyen ini telah memulai strategi omnichannel sejak dua tahun lalu. “Pada dua tahun ini kami fokus pada digital,” katanya, dalam acara Internet Retailing Expo 2018 di Jakarta, seperti dikutip dari Bisnis.com.
Dia mengatakan hal tersebut dilakukan karena perusahaan menyadari bahwa perilaku pelanggan saat ini berubah dengan kehadiran Internet. Pelanggan selalu melakukan riset secara digital sebelum melakukan pembelian.
Untuk itu, Delamibrands ingin hadir secara digital agar dapat memberikan informasi yang lengkap bagi pelanggan secara lebih mudah dan cepat dengan menggunakan website. "Jadi e-commerce kami fokuskan, software membantu bisnis di retailer juga kami kembangkan. Kami masih dalam project ini dan berproses membuat omnichannel," ujarnya.
Dia menambahkan selain mengembangkan platform e-commerce sendiri, perusahaan juga berusaha masuk ke platform e-commerce lainnya, seperti Zalora. Menurutnya, hal tersebut dilakukan karena dapat memperbesar peluang untuk dapat mengakses pelanggan lebih banyak.
Delamibrands memiliki beberapa brand diantaranya The Executive, Wrangler, Lee, Tirajeans, dan Wood. Adapun saat ini, Delamibrands memiliki 300 toko sendiri dan sekitar 700 counter yang menjual produk Delamibrands di toko lain.