Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengunggah sebuah foto papan pengumuman lewat akun twtiternya @susipudjiastuti. Papan tulisan tersebut bertuliskan “Kalo Ko Tra Sanggup Buang Sampah Ke De Tempat, Ko Telan Saja!” yang bermakna jika tidak sanggup membuang sampah pada tempatnya, maka telan saja.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Saya suka papan pengumuman ini,” kata Susi, Jumat, 14 Juni 2019. Hingga Ahad, 16 Juni 2019, pukul 13.00 WIB, unggahan Susi ini telah di-retweet sebanyak 26 ribu kali dan disukasi oleh 43 ribu orang.
Di bagian kiri bawah papan pengumuman dari kayu berlatar warna putih dan bertuliskan warna hitam itu terbaca KKN Unipa 2017. Sementara di sebelah kanan bawah papan pengumuman ada tulisan Gerakan Nasional Revolusi Mental.
Unggahan Susi ini dikomentari oleh sejumlah netizen. Di antaranya yaitu @Dony_Wahyudi yang menulis, “Bu Susi, para nelayan dan kapal-kapal di laut buang sampah di mana”” # jujur.” Komentar ini juga direspon balik oleh Susi dengan menulis “Hampir semuanya di tengah laut.”
Selain itu, ada pula netizen yang melaporkan banyaknya sampah di lokasi lain, yaitu di Sukorejo, Jawa Tengah. “Di jalan dari Weleri ke Sukorejo, yang notabene gunung dan banyak pohon. Di tengah perjalanan-yang merupakan jalan gunung, tercium bau sampah yang menyengat. Ternyata ada gunungan sampah di dalam gunung. Tolong kasih tahu temennya pak @ganjarpranowo ya bu,” kata akun @nourdineahmed.
Sementara itu, Elsarina Mei Indah S menyebutkan papan pengumuman itu dibuat oleh mahasiswa Universitas Papua. "Anak anak KKN Unipa Manokwari yang buat bu terimakasih sudah repost," ujarnya seperti dikutip dari akun @ElsarinaMei, Jumat, 14 Juni 2019.
Ada juga netizen yang bertanya pada Menteri Susi soal kebiasaan awak kapal laut membuang sampah. "Bu Susi, para nelayan dan kapal-kapal di laut buang sampah dimana?? #jujur," seperti dikutip dari cuitan @Dony_Wahyudi. Menteri Susi lantas menjawab, "Hampir semuanya di tengah laut."
Sehari sebelumnya, Menteri Susi juga memuji langkah Direktorat Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan yang menahan selundupan sampah plastik impor ke Tanah Air. Limbah itu berasal dari sejumlah negara. "Apresiasi Bea cukai yang telah menahan masuknya sampah impor," cuit Susi melalui akun twitternya, Jumat, 14 Juni 2019.
Selama ini, Susi memang dikenal sebagai sosok menteri yang peduli akan sampah, terutama menyangkut kebersihan laut. Pada November 2018, Susi mengatakan Indonesia menjadi penyumbang sahmaph terbanyak kedua di laut. “Tahun 2030 kalau sampah tidak dikurangi, maka akan lebih banyak sampah dari pada ikan,” ujarnya.
Salah satu upaya yang dilakukan Susi yaitu memulai pengurangan sampah plastik dari lingkungannya sendiri, Susi melarang anak buahnya untuk membawa plastik sekali pakai di lingkungan kementeriannya.
"Di KKP sudah ada sanksi, jika bawa mineral water pakai botol sekali pakai ke KKP, kena denda Rp 500 ribu," Susi dalam acara Milenial Seafood Lovers, di Gelora Bung Karno, Ahad, 25 November 2018.
Susi mengajak masyarakat untuk mengurasi sampah plastik. Peraturan mengenai sampah plastik sudah diteken oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Selain itu, aksi nasional untuk penanganan sampah juga akan diselenggarakan.