Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Petani Vanilli, Berlin Ranary, berjalan melewati perkebunan vanila miliknya dengan membawa senapan api di dekat rumahnya di desa Marovato, Madagaskar 27 Juni 2019. Maraknya pencurian biji Vanilli, membuat para petani rela menjaga ladang Vanilla dengan menggunakan senapan api. REUTERS/Hereward Holland
Petani Vanilla, Berlin Ranary, memperlihatkan senjatanya di desa Marovato, Madagaskar 27 Juni 2019. Persaingan untuk mendapatkan biji Vanilla yang mahal telah memicu kekerasan antara petani main hakim sendiri dan pencurian biji Vanilla. REUTERS/Hereward Holland
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Petani Vanilla Jean Paul Razafimahatradiabe membuat pagar kayu guna menjaga ladang Vanilla di desa Marovato, Madagaskar 27 Juni 2019. Para pencuri telah mencuri hampir 20 kg hasil panen Vanilla dari panen sebanyak 200 kg dalam tahun ini. REUTERS/Hereward Holland
Petani Vanilli, Berlin Ranary, berjalan ke sungai yang mengalir melewati perkebunannya, di dekat rumahnya di desa Marovato, Madagaskar 27 Juni 2019. Ladang Ranary terletak di lereng karangan bunga hijau di Madagaskar utara, tempat sekitar dua pertiga vanili dunia tumbuh. REUTERS/Hereward Holland
Seorang petani membentangkan seikat polong vanili hitam di desa Andapa, Madagaskar 25 Juni 2019. Hasil panen Vanilli ketika direbus dan dijemur, akan menghasilkan 33 kg vanili hitam, yang bernilai sekitar 5.700 dollar di pasar lokal, lebih dari 10 kali pendapatan rata-rata di Madagaskar. REUTERS/Hereward Holland
Seorang petani mengumpulkan sejumlah polong vanilli hijau di desa Andapa, Madagaskar 25 Juni 2019. Hasil panen Vanilli mampu membayar biaya sekolah empat orang petani. REUTERS/Hereward Holland
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini