Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

5 Gejala DBD yang Sering Diabaikan

Penyakit DBD ini sering kali menimbulkan gejala yang khas, seperti demam tinggi beberapa hari, nyeri otot, dan ruam kulit.

2 Juli 2024 | 13.36 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Demam Berdarah Dengue disingkat DBD adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Seiring pergantian musim, pekan-pekan ini DBD berjangkit lagi di sejumlah daerah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan, penyakit ini sering kali menimbulkan gejala yang khas, seperti demam tinggi, nyeri otot, dan ruam kulit. Namun, ciri-ciri umum sulit dideteksi karena hampir mirip dengan penyakit lain. Berikut beberapa gejala DBD yang sering diabaikan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

1. Demam tinggi

Dikutip dari laman Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, demam sering terjadi pada banyak penyakit, sehingga bagi banyak orang tidak menyadari bahwa ini merupakan salah satu gejala DBD. Namun pada DBD demam terjadi secara mendadak dan bisa mencapai 40 derajat celcius.

Sedangkan flu atau infeksi biasa biasanya disertai bersin atau batuk, pada DBD tidak demikian. Demam pada DBD bisa terjadi selama dua sampai tujuh hari.

2. Nyeri otot

Setelah gejala demam terjadi, pengidap DBD akan merasakan nyeri pada beberapa bagian tubuh, seperti belakang mata, otot, sendi, serta tulang. Gejala ini biasanya disertai dengan tubuh menggigil dan berkeringat.

Ini biasanya dapat terjadi pada empat hingga sepuluh hari awal saat virus dengue memasuki tubuh. Nyeri otot dapat terjadi bersamaan dengan demam tinggi serta sakit di kepala dan juga dapat menjadi gejala DBD pada anak.

3. Sakit kepala

Sakit kepala merupakan penyakit yang sering dialami banyak orang. Namun pada gejala DBD sakit kepala disertai dengan rasa nyeri pada bagian belakang mata dan di sekitar area dahi.

4. Masalah pencernaan

Gejala ini bisa terjadi pada anak-anak dan orang dewasa. Biasanya timpul rasa mual dan ingin muntah bersamaan dengan rasa tidak nyaman pada perut atau punggung. Gejala ini bisa terjadi selama dua hingga empat hari setelah paparan virus masuk dan menyerang di tubuh.

5. Kelelahan

Demam disertai nyeri otot dan masalah pencernaan yang terjadi pada pengidap DBD dapat menurunkan nafsu makan. Hal ini menyebabkan kelelahan karena kurangnya asupan makanan dan sistem imun tubuh yang melemah.

Gejala lain pada orang yang terkena DBD

Dilansir dari World Health Organization, gejala demam berdarah sering kali muncul setelah fase demam mereda, dan dapat mencakup gejala seperti sakit perut hebat, muntah berulang, pernapasan yang cepat, pendarahan pada gusi atau hidung, kelelahan yang ekstrem, rasa haus yang berlebihan, kulit pucat dan dingin, serta rasa lemah yang luar biasa.

Ketika DBD mencapai tingkat keparahan tertentu dapat menyebabkan pendarahan internal dan kerusakan organ yang serius. Tekanan darah yang turun secara drastis juga dapat menyebabkan syok, bahkan berujung pada kematian.

YOLANDA AGNE | WINDA OKTAVIA
Pilihan editor: Interval Puncak Kasus DBD Semakin Pendek, Ini Imbauan Kemenkes

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus