Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

5 Oleh-oleh Wajib Banyuasin, Tempat Jokowi Mesra di Kebun Karet

Presiden Joko Widodo dan istrinya, Iriana Jokowi memamerkan kemesraannya di hadapan awak media di Banyuasin. Apa oleh-oleh menarik dari kawasan itu?

10 Maret 2019 | 07.52 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo dan istrinya, Iriana Jokowi memamerkan kemesraannya di hadapan awak media. Jokowi menggandeng sang istri di tengah hutan karet di kawasan Banyuasin, Sumatera Selatan.

Baca juga:

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tak hanya alamnya yang menarik, kawasan Sumatera Selatan ini, pun terkenal dengan kulinernya.  Simak 5 di antaranya:

1. Ikan Salai khas Sekayu, misalnya, sudah tidak asing lagi bagi pelancong yang sering berpergian ke kota Sekayu, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Harganya tidak terlalu mahal. Tidak hanya itu, penikmat makanan ini juga bisa membawa pulang sebagai oleh-oleh. Cara mendapatkannya juga cukup gampang: banyak dijual dipinggir jalan lintas Betung-Sekayu persisnya di desa Lumpatan-Bailangu.
Desa Lumpatan-Bailangu, Sekayu dikenal sebagai sentra penrajin ikan salai baung dan patin. Selain dapat menikmati hidangannya, pemburu kuliner juga dapat melihat proses produksi. Tempo/Parliza Hendrawan
Ikan Salai yang merupakan ikan asap yang diolah secara tradisional ini memiliki berbagai ukuran. Bagi pemudik kalau melintas di kawasan Lumpatan-Bailangu mata akan melihat berjejer rapi pondok-pondok yang menjual ikan Salai tersebut. Ikan Salai yang diolah pun berasal dari berbagai macam ikan khas Sekayu yakni diataranya Salai Patin dan Salai Baung.

Pempek pun jadi makanan wajib yang harus dicicipin di kawasan ini. Tapi, masih ada alternatif lain yang bisa dibawa untuk oleh-oleh.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

2. Kerupuk Keriting
Disebut juga kerupuk unyel atau kerupuk sanggul. Bentuknya seperti sanggul perempuan Jawa: bulat dan bermotif meliuk-liuk. Kerupuk keriting terbuat dari ikan tenggiri. Aroma ikannya sangat lekat. Teksturnya renyah dan empuk. Cara pengemasannya sederhana, yakni dibungkus menggunakan plastik putih.

Kerupuk keriting biasanya dinikmati dengan nasi hangat atau sambal. Bisa juga dimakan untuk camilan. 

Berikutnya, kerupuk lempang sampai lempok durian. Apakah Jokowi duka durian?


3. Kerupuk Lempang
Sama sepeti pempek, kerupuk lempang terbuat dari adonan tepung terigu dan ikan belinda atau tenggiri. Bentuknya bulat besar, sebesar telapak tangan orang dewasa.

Ada dua varian kerupuk lempang, yakni kerupuk yang dipanggang dan kerupuk yang digoreng. Biasanya, wisatawan paling banyak memburu lempang panggang. Rasanya lebih gurih dan ada aroma wangi seperti ikan asap. .

4. Tekwan Kering
Tekwan adalah versi lain pempek. Adonannya sama, hanya penyajiannya menggunakan kuah kaldu ikan. Tekwan juga tak disantap dengan cuka atau cuko.
Front Page Cantik. Model dan Tekwan Palembang. TEMPO/Dwi Renjani
Tekwan kering merupakan tekwan yang dipotong kecil-kecil, lantas dijemur di bawah sinar matahari. Tekwan kering dikemas memakai kotak makan yang terbuat dari plastik mika. Makanan ini bisa disantap langsung atau direbus kembali. Harga per bungkus berukuran setengah kilogram dijual Rp 50 ribu.

5. Lempok Durian
Sumatera Selatan juga terkenal dengan duriannya. Maka, di sini banyak ditemui penganan olahannya. Salah satunya lempok. Lempok hampir mirip dengan dodol lantaran terbuat dari bahan utama gula aren. Bedanya, lempok durian punya dominasi rasa durian yang kuat. Bentuknya juga lebih besar dari dodol pada umumnya. Apakah Jokowi suka durian?

PARLIZA HENDRAWAN | FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus