Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Penyebab, Gejala, dan Bahaya Dehidrasi pada Ibu Hamil

Dehidrasi pada ibu hamil terjadi karena bayi yang menuntut tubuh ibu untuk memberikan nutrisi yang cukup.

12 Juli 2023 | 11.19 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ibu hamil memang rentan terhadap masalah kesehatan. Karena itu selalu dianjurkan untuk memenuhi nutrisi agar janin tetap bisa tumbuh dengan sehat. Salah satunya yang sering dialami ibu hamil adalah dehidrasi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dilansir dari New Medical Today, dehidrasi pada ibu hamil terjadi karena bayi yang menuntut tubuh ibu untuk memberikan nutrisi yang cukup. Sehingga ibu hamil perlu minum lebih banyak air selama kehamilan daripada sebelum hamil.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Apalagi jika ibu hamil yang aktif secara fisik atau yang tinggal di iklim panas akan lebih banyak berkeringat dan membutuhkan lebih banyak air.

Ditambah pula dengan morning sickness atau kondisi yang membuat ibu hamil mengalami muntah berlebihan yang membuat ibu hamil mengalami dehidrasi.

Adapun gejala dehidrasi yang terjadi selama masa kehamilan adalah sebagai berikut:

- Haus dan kulit kering bisa menjadi tanda dehidrasi.

- Umumnya, tanda pertama dehidrasi adalah rasa haus.

- Orang yang merasa haus setelah berkeringat, menghabiskan waktu lama di panas, atau pergi dalam waktu lama tanpa air sangat mungkin mengalami dehidrasi.

Sedangkan tanda-tanda dehidrasi lainnya meliputi:

- Perasaan kering di tenggorokan atau mulut

- Bibir kering dan pecah-pecah

- Kulit yang tampak kering

- Kulit kurang elastis yang terlihat cekung atau tipis

- Buang air kecil lebih jarang

- Urine berwarna gelap

- Buang air kecil lebih jarang

- Tidak berkeringat, bahkan dalam cuaca panas

- Merasa lemah atau lelah

- Sembelit , feses keras, dan wasir

- Merasa pusing.

Namun, perlu diketahui bahwa ketika rasa haus sudah sudah menghilang bisa saja itu tanda bahwa dehidrasi semakin parah. Kondisi ini bisa menunjukkan beberapa tanda dehidrasi yang lebih parah di antaranya:

- Pusing dan kebingungan

- Jantung balap

- Perubahan pola gerak bayi

- Tekanan darah rendah yang dapat menyebabkan pusing atau pingsan

- Dehidrasi parah dapat menyebabkan syok dan kegagalan organ. Ini juga dapat membahayakan bayi.

Dehidrasi juga perlu diwaspadai oleh ibu hamil karena bisa menyebabkan koplikasi jika dibiarkan. Adapun komplikasi yang bisa terjadi adalah:

- Dehidrasi dapat menurunkan kadar cairan ketuban, sehingga dapat memengaruhi perkembangan bayi dan dapat memengaruhi produksi ASI, serta dapat menyebabkan persalinan prematur.

- Dehidrasi dapat menyebabkan kekurangan nutrisi yang sangat penting bagi kesehatan ibu hamil dan bayi yang sedang berkembang.

- Dehidrasi juga bisa menyebabkan koma dan berakibat lebih fatal lagi, namun kasus yang seperti ini jarang terjadi.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus