Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menjaga data pribadi sangat penting di era digital sebab hampir setiap aktivitas di ruang digital akan dimintai data pribadi, baik secara sadar maupun tidak sadar. Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, Semuel Abrijani Pangerapan, mengajak masyarakat menumbuhkan budaya menjaga data pribadi untuk mencegah terjadinya kebocoran data yang bisa dimanfaatkan pihak-pihak tidak bertanggung jawab.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Budaya ini harus dibangun di semua ekosistemnya. Jadi, semua ini menjaga, termasuk subjek datanya tidak membagikan data sembarangan," ujar Semuel.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Untuk itu, dia meminta semua pihak, mulai dari subjek data hingga pihak-pihak yang menangani atau mengelola data harus memiliki komitmen dalam memberikan perlindungan data pribadi.
"Semuanya harus terlibat menjaga ini, harus satu kesatuan karena kalau terjadi sesuatu, merugikan semua. Jadi, budaya ini harus dibangun di semua ekosistem. Biasakan menjaga privasi menjadi perilaku," ucap Semuel.
Jangan sampai salah tangan
Dia menambahkan akan sangat bahaya apabila data pribadi berada di tangan pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab. Data pribadi tersebut bisa dimanfaatkan untuk melakukan aksi penipuan, termasuk menyasar hal-hal yang terkait finansial. Dia pun mengimbau untuk melakukan langkah-langkah mitigasi apabila ditemukan indikasi kebocoran data.
"Setiap orang yang mungkin terkena bisa memitigasi risiko yang akan timbul, misalnya mengganti PIN atau password sehingga tidak sampai menimbulkan kerugian yang panjang," saran Semuel.
Kemenkominfo melalui Gerakan Nasional Literasi Digital akan terus mensosialisasikan pengamanan data pribadi kepada masyarakat. Kementerian juga akan berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pelaku usaha, untuk mendorong masyarakat semakin peduli pentingnya menjaga data pribadi.
"Kuncinya adalah mengubah pola pikir karena kita di Indonesia ini konsep privasi itu tidak ada. Jadi, perilaku masyarakat pun harus terjadi transformasi bahwa kita tidak bisa lagi seperti itu," tandasnya.