Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bakal calon presiden, Anies Baswedan mengingatkan kesadaran rakyat Indonesia sebagai warga dunia untuk tidak tinggal diam dan mendoakan Palestina atas serangan Israel yang brutal belakangan ini. Hal ini ia ungkapkan saat menjadi tamu podcast Bachtiar Nasir di kanal Youtubenya dan ditayangkan mulai Jumat, 3 November 2023.
Anies Ingatkan Warga Indonesia di 3 Arena
Menurut Anies, orang Indonesia harus memiliki kesadaran sebagai warga di tiga arena: daerah, Indonesia, dan dunia. Ia memberikan contoh ketika daerahnya ada yang tertimpa musibah bencana alam seperti erupsi gunung dan longsor, semua warga turun tangan sebagai bentuk kepedulian. Hal serupa juga terjadi ketika ada daerah lain di Indonesia yang mengalami bencana alam atau konflik, maka sebagai rakyat Indonesia menunjukkan kepeduliannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Ketika sampai di level internasional, harusnya juga membangun kesadara yang sama, kami warga dunia. Ketika ada satu bangsa, disakiti terus menerus, maka kita tidak bisa tinggal diam. Dan kita harus menunjukkan sikap kami warga dunia, ini masalah kemanusiaan dan kami peduli," katanya kepada Bachtiar Nasir.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Suami Fery Farhati ini mengingatkan, saat Indonesia merdeka dan agresi Belanda masih terjadi, organisasi-organisasi buruh di luar negeri melakukan mogok. Para buruh kapal enggan melakukan bongkar muat barang-barang dari Belanda. "Di banyak negara, kapal-kapal Belanda tidak bisa bergerak. Semua protes, 'Kami tidak mau ada penjajah Indonesia," kata dia.
Solidaritas itu tak hanya dilakukan para buruh. Bahkan pemimpin dunia kala itu juga ikut bergerak. Anies mencontohkan sikap Mahatma Gandhi yang turut menyuarakan protes terhadap Belanda. "Semua protes. Sesama manusia. 'Bangsa Indonesia kalian jajah, negeri itu mau merdeka. Dan kalian minta kami layani, tidak bisa. Kami berpegang pada kemerdekaan Indonesia'," tuturnya.
Penjajahan di Palestina Seperti Indonesia Hadapi Belanda
Hal yang sama, kata Anies, seharusnya juga diterapkan Indonesia saat ini, ketika rakyat Palestina menjadi korban kebrutalan Israel dengan melakukan pengeboman dan menewaskan ribuan nyawa. Sekarang, menurut Anies, saatnya mengingatkan bangsa Indonesia bahwa situasi serupa dulu juga dialami dan kita mendapatkan bantuan dari luar negeri.
"Memang senjata datangnya dari mana? Dari luar, disusupkan semua. Banyak negara yang menyusupkan senjata ke Indonesia supaya gerilyawan kita bisa perang melawan Belanda. Waktu itu, kita cuma punya nyali, punya orang, bambu, sama bertawakal kepada Allah," kata Anies.
Menurut Anies, saatnya rakyat Indonesia sadar bahwa di Palestina juga terjadi penjajahan. Perintah konstitusi menyebutkan, kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan penjajahan harus dihapuskan dari muka dunia.
Pemerintah Galang Solidaritas Doa Bersama Secara Serentak
Anies menekankan, pemerintah sebagai penyelenggara negara harus mengerjakan bagian ini, yakni menggalang solidaritas bangsa Indonesia. "Ada tanggung jawab moral untuk menggerakkan," ucapnya.
Caranya, gerakan solidaritas itu harus disampaikan kepada rakyat. "Penyelenggara negara seharusnya mengatakan, 'Saya meminta kepada seluruh khatib salat Jumat, kepada seluruh pendeta, pastur di gereja untuk mendoakan Palestina. Kepada para pendeta di pura, biksu di wihara, semua pemimpin agama, setiap ada kegiatan ibadah, doakan Palestina'."
Gerakan serupa juga dilakukan di pemerintahan. Pemerintah meminta para kepala daerah untuk menggelar doa bersama secara serentak. "Bayangkan jutaan rakyat Indoenesia mendoakan di hari yang sama, seluruh dunia bergetar. Dan mereka akan menilai, ini sebuah negeri yang punya tanggung jawab untuk kemerdekaan, untuk kedaulatan dan dunia akan menegok kita. Dari negeri yang dulu dibangun dengan kemerdekaan, dikirimkan pesan bebaskan Palestina dari penjajahan," kata Anies.
Serangan Israel hingga Kamis, 2 November 2023, sudah menewaskan lebih dari 9.000 rakyat Palestina dan 2.000an lainnya terjebak di reruntuhan bangunan. Agresi brutal itu juga menyasar rumah sakit-rumah sakit di Palestina, termasuk rumah sakit Indonesia di Gaza.
Pilihan Editor: Artis Kampanye Semangka Palestina, dari Raffi Ahmad hingga Terbaru, Reza Arap Ikut Gerakan Ini
.