Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Costa Fortuna sebuah kapal pesiar yang sebelumnya ditolak oleh Thailand dan Malaysia karena kekhawatiran terhadap virus corona, telah kembali ke Singapura pada Selasa, 10 Maret 2020. Menurut Business Insider, kedatangan kapal pesiar tersebut sesuai jadwal, kata pihak berwenang Singapura.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Singapura memang telah melarang pelayaran kapal pesiar yang belum terjadwal sejak 24 Februari 2020. Namun pelayaran dari pelabuhan Singapura tetap terbuka untuk panggilan terjadwal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam pernyataan bersama, Otoritas Maritim dan Pelabuhan Singapura (MPA) dan Singapore Tourism Board (STB) mengatakan pada Senin, 9 Maret 2020, kapal pesiar Costa Fortuna terakhir meninggalkan Singapura pada 3 Maret.
Pada hari Selasa pagi, The Straits Times (ST) melaporkan bahwa kapal pesiar Costa Fortuna berlabuh di Marina Bay Cruise Centre sekitar jam 07.35, meskipun dijadwalkan pukul 09.00. Itu adalah satu-satunya kapal pesiar yang berlayar pada hari Selasa.
Menurut laporan itu, kelompok penumpang pertama meninggalkan kapal sekitar pukul 08.40. Belakangan, sekitar 20 orang asing, yang sebagian besar berusia setengah baya, naik bus dengan label "Orange K SQ978" di atasnya. Ada juga bus menuju ke Hotel Carlton dan Bandara Crowne Plaza Changi, kata harian itu.
Sementara, penumpang dengan riwayat perjalanan ke Italia utara akan diperiksa satu-satu oleh dokter. Dalam laporan sebelumnya, ST mengatakan bahwa kapal itu dalam perjalanan regional 14 hari dan pertama-tama berangkat dari Marina Bay Cruise Center.
Kapal pesiar Costa Fortuna tiba di dermaga, setelah ditolak dari Thailand dan Malaysia di tengah ketakutan wabah Virus Corona di Marina Bay Cruise Centre di Singapura, 10 Maret 2020. Singapura mengizinkan sebuah kapal pesiar yang membawa sekitar 2.000 orang untuk berlabuh di negara tersebut. REUTERS/Edgar Su
Semua penumpang kapal pesiar telah menyelesaikan pemeriksaan pra-embarkasi, "Berdasarkan kebijakan yang berlaku untuk riwayat perjalanan dan pemeriksaan suhu seperti yang dipersyaratkan oleh jalur pelayaran dan operator terminal sebelum naik," kata pernyataan MPA dan STB.
Menurut pihak yang berwenang, kapal itu diparkir di Singapura dan telah mendeklarasikan pada Deklarasi Kesehatan Maritim, bahwa tidak ada satu pun penumpangnya, yang memiliki gejala demam atau penyakit pernapasan.
Seorang dokter di atas kapal memeriksa semua penumpang dan awak, sebelum mendarat di Singapura pada 10 Maret.
Penumpang juga perlu menjalani pemeriksaan suhu saat memasuki Singapura sebagai tindakan pencegahan. Mereka yang ditemukan memiliki gejala demam dan penyakit pernapasan, tetapi tidak memenuhi definisi kasus klinis Kementerian Kesehatan diharuskan untuk menjalani tes COVID-19. Penumpang yang diidentifikasi menolak tes swab tidak akan diizinkan masuk ke Singapura, kata pihak berwenang.
Ditolak Malaysia dan Thailand
The Straits Times mengatakan dalam laporannya bahwa kapal dengan 1.358-kabin itu berlayar di perairan internasional dekat Tuas pada pukul 07.00, pada Senin, 9 Maret. Saat itu, kapal pesiar Costa Fortuna telah berlayar ke Thailand Ko Samui dan Laem Chabang, serta Sihanoukville Kamboja sebelum kembali ke Singapura pada 2 Maret.
Pada 3 Maret, kapal itu berencaba berlayar ke Langkawi di Malaysia, kemudian ke Phuket di Thailand, serta Penang dan Kelang Malaysia. Namun pelayaran tersebut gagal. Pasalnya, di setiap destinasi yang akan disinggahi, otoritas Malaysia dan Thailand menolaknya, sebagaimana dilaporkan The Straits Times.
Kapal pesiar Costa Fortuna tiba di dermaga, setelah ditolak dari Thailand dan Malaysia di tengah ketakutan wabah Virus Corona di Marina Bay Cruise Centre di Singapura, 10 Maret 2020. Dikabarkan tidak ada kasus virus Corona di antara penumpang dan awaknya di atas kapal pesiar tersebut. REUTERS/Edgar Su
Larangan menyeluruh terhadap semua kapal pesiar diberlakukan di Malaysia, sementara Thailand memberlakukan pembatasan pada orang Italia yang telah berada di Italia dalam 14 hari terakhir. Mengutip otoritas Malaysia, laporan itu juga mengatakan bahwa ada sekitar 64 orang Italia di kapal Costa Fortuna.
Italia adalah menjadi negara terbesar kasis infeksi virus corona di luar China, dengan 7.375 infeksi pada 9 Maret. Korban kematian virus corona di negara itu juga melonjak sebanyak 133, sehingga total kematian mencapai 366 kasus pada 9 Maret 2020.