Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seleb

Camat Payakumbuh Timur Dimutasi Gara-gara Buat Konten ala Citayam Fashion Week

Camat Payakumbuh Timur, Dewi Nurita dimutasi setelah bergaya ala Citayam Fashion Week. Padahal ia tengah siapkan diri sebagai camat terbaik se-Sumbar.

9 Agustus 2022 | 17.38 WIB

Dewi Novita, Camat Payakumbuh Timur yang diberhentikan akibat konten ala Citayam Fashion Week. Facebook/Dewi Novita
Perbesar
Dewi Novita, Camat Payakumbuh Timur yang diberhentikan akibat konten ala Citayam Fashion Week. Facebook/Dewi Novita

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Euforia Citayam Fashion Week atau CFW tampaknya belum kunjung reda. kabar teranyar, Dewi Novita Camat Payakumbuh Timur, Kota Payakumbuh, Sumatera Barat dicopot dari jabatannya alias dimutasi sebab mengikuti tren tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebelumnya, beberapa media memberitakan bahwa Dewi Novita dicopot dari jabatannya. Namun, kepada langgam.id mitra Teras.id, Dewi menyampaikan bahwa ia sebenarnya dimutasi menjadi Sekretaris Satuan Polisi Pamong Praja atau Satpol PP. Dengan kata lain, Dewi tetap menjadi Pegawai Negeri Sipil atau PNS dengan eselon yang sama.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Problematik yang menimpa camat terbaik se-Payakumbuh ini bermula ketika dirinya mengunggah konten berjalan bak peragawati ala CFW. Dalam video tersebut, Dewi terlihat mengenakan pakaian dinas dan berkacamata hitam.

Sayangnya, siapa sangka, tindakan Dewi tersebut justru berbuntut pada pemutasian dirinya ke instansi lain. Hal ini sangat disayangkannya sebab tak lama sebelum kejadian ini, Dewi menerima penghargaan sebagai camat terbaik di Kota Payakumbuh dan hendak mempersiapkan diri pada kompetisi di jenjang provinsi.

Salah satu institusi yang mengkritik aksi Dewi di konten tersebut adalah Majelis Ulama Indonesia atau MUI Payakumbuh. Diberitakan oleh Antara News, teguran tersebut disampaikan langsung kepada Wali Kota Payakumbuh karena tindakan Dewi yang dinilai kurang sopan.

Kendati demikian, Dewi mengaku telah legawa atau menerima keputusan tersebut. Meskipun, ia mengharapkan bahwa pemutasian sebaiknya dilakukan setelah ia selesai bertanding di tingkat provinsi. “Kita harus arif menanggapi itu semuanya, itu aja. Mungkin MUI ada benarnya, kita terima saja. Dan saya tidak melakukan perlawanan, dipindahkan, ya saya terima,” kata dia.

“Persiapan kami di kecamatan sudah matang. Kalau saya memang diberikan punishment juga, kenapa tidak ditunggu penilaian dulu baru dipindahkan. Itu bentuk kekecewaan saya. Menjadi camat terbaik itu tidak mudah, karena tidak akan terulang untuk kedua kalinya,” kata Dewi.

ACHMAD HANIF IMADUDDIN

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus