Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta -Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjelaskan pihaknya akan menyiapkan beberapa cara agar tawuran di Manggarai tak berulang kembali. Salah satu pihak yang terlibat dalam rencana itu ialah pihak kepolisian.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Kami sedang siapkan beberapa langkah terkait dengan mencegah terjadinya tawuran itu, kami akan bicarakan," ujar Anies di Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Ahad, 8 September 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Lebih lanjut, Anies menjelaskan rencana yang tengah pihaknya godok tersebut nantinya akan menimbulkan efek deterens atau pencegahan agar tawuran di Manggarai tak terjadi kembali. Salah satu rencananya ialah menindak tegas para pelaku tawuran.
"Harapannya dengan sikap kepolisian yang tegas, sikap kepolisian yang responsif, itu akan memberikan efek deterens," kata Anies.
Tawuran di Manggarai terjadi pada Selasa lalu dan berlangsung dalam beberapa babak. Bentrokan pertama pecah pada Selasa sore di sekitar jembatan Jayakarta yang mengarah ke kawasan Menteng Tegulun. Dalam peristiwa ini, seorang warga bernama Gaper mengalami luka bacokan di tangan, jari, dan punggung.
Tawuran kedua pecah di perlintasan kereta api Manggarai - Cikini pada Selasa malam. Novianti, warga Jalan Saharjo 1 menuturkan tawuran itu terjadi sekitar pukul 23.00 saat warga sudah terlelap. Akibat tawuran itu, dua rumah warga ringsek dan seorang petugas satpam Stasiun Manggarai terluka.
"Laptop sama handphone dia juga ilang dijarah sama pelaku tawuran," kata Novi.
Babak terakhir tawuran terjadi pada Rabu, 4 September 2019 di perlintasan kereta api. Akibat tawuran itu power supply kereta yang sedang berhenti dekat Stasiun Manggarai terbakar karena terkena lemparan batu. Beruntung tak ada korban jiwa dari pengguna kereta Commuter Line.
Besoknya Kepolisian Resor Jakarta Timur melakukan penyisiran di sekitar perkampungan Saharjo dan mengamankan 13 orang pelaku tawuran. Ke-13 orang itu polisi ciduk di rumahnya masing-masing setelah mendalami laporan warga soal pelaku tawuran.
"Ada dua warga saya yang terciduk, ada yang statusnya residivis narkoba," kata Ketua RW 05 Isnu Dwihartanto.
Hingga kini, belum ada pihak berwenang yang secara gamblang menyebutkan penyebab tawuran di Manggarai tersebut. Namun Isnu menjelaskan ada dugaan tawuran dipicu dendam lama antarwarga dan peredaran narkoba.