Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Daerah (Polda) Papua menyatakan situasi di Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah, sudah kondusif usai kericuhan pada Rabu, 27 November 2024. Kericuhan itu disebabkan bentrokan antarpendukung pasangan calon atau paslon bupati dan wakil bupati di Pilkada Puncak Jaya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Hari ini sama kemarin sudah kondusif, tidak ada rusuh lagi," kata Kepala Bidang Humas Polda Papua, Komisaris Besar Ignatius Benny Ady Prabowo, saat dihubungi Tempo, Sabtu, 30 November 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia menjelaskan, chaos tak terhindarkan antara pendukung kedua paslon pada hari pencoblosan. Kericuhan terjadi pada pukul 12.40 waktu setempat.
Kedua kubu massa saling serang menggunakan panah. Rumah-rumah juga dibakar massa
"Korban masyarakatnya itu di Puncak Jaya sampai 98 orang yang terluka," tutur Benny. "Salah satu massa paslon membakar 40 rumah milik tim sukses paslon lain."
Setelah kericuhan, pada Kamis, 28 November 2024 dilakukan pertemuan antara kedua paslon, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), dan Badan' Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu). Persamuhan itu menghasilkan surat pernyataan kesepakatan bersama untuk tidak melakukan tindakan anarkistis kembali, serta massa ditarik ke posko masing-masing.
Pada Jumat, 29 November 2024, Benny memastikan polisi masih stand by atau berjaga di sejumlah titik rawan gesekan di Kota Mulia, yang merupakan ibu kota Kabupaten Puncak Jaya. Pengamanan ini dibantu juga oleh aparat Tentara Nasional Indonesia (TNI). "Nah, ini situasinya tidak terjadi. Artinya tidak ada konflik atau gesekan antardua massa," ucap Benny.
Pilihan Editor: Pembunuhan Keluarga di Lebak Bulus, Polres Jakarta Selatan Bersama Tim Inafis Lakukan Olah TKP