Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO NASIONAL – Banyak yang menganggap, untuk memenuhi rukun Islam kelima yaitu naik haji ke Tanah Suci Mekkah, cukup orangtua saja yang mendaftar. Alhasil banyak orangtua yang berangkat haji di usia senja.
Padahal, sejumlah resiko bakal dihadapi lansia ketika berada di Tanah Suci. Dari mulai kesehatan hingga kematian. Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) pun gencar mengingatkan, naik haji tak harus menunggu tua, anak muda pun bisa mendaftar haji.
Berdasarkan Peraturan Menteri Agama Nomor 29 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Haji Reguler, untuk mendaftar haji bisa dari usia 12 tahun. “Berdasarkan Fatwa MUI, calon jamaah haji bisa mendaftar sejak lahir sampai dengan akil balig, namun secara aturan pemerintah minimal usia 12 tahun,” kata Anggota Badan Pelaksana BPKH Bidang Akuntansi dan Keuangan Amri Yusuf, dalam paparan “Mempersiapkan Haji Sejak SMA” dalam rangka Program Ekspresi, 28-30 Maret 2024.
Amri mengatakan, menunaikan haji sejak muda banyak enaknya. “Fisik prima, tidak perlu menunggu usia tua, bisa menjalankan rangkaian ibadah dengan baik.” Pendaftar dan jamaah haji usia muda, lanjut dia, mengurangi potensi jamaah haji Risti dan kematian di Tanah Suci. Jemaah haji Risti yaitu jamaah berusia 60 tahun atau lebih dan/atau memiliki faktor risiko kesehatan dan gangguan kesehatan yang potensial menyebabkan keterbatasan.
Saat ini, kata Amri, rata-rata masa tunggu/antrean Jemaah haji 26 tahun. Bahkan, di Kabupaten Bantaeng hingga 46 tahun. Sementara 75 persen Jemaah haji tunggu berusia di atas 40 tahun. (Data tahun 2020).
Menurut Amri, daftar pada usia dini belum tentu berangkat di usia tua. Hal itu terkait dengan Visi Arab Saudi di tahun 2030. Terdapat penambahan porsi kuota hingga 1 juta Jemaah pada 2030. “Saat ini 220 ribu jamaah haji Indonesia, jika antrian jamaah terisi maka besar kemungkinan Indonesia mendapatkan porsi haji tambahan dengan data antrian jamaah dan dibandingkan dengan umat muslim di dunia."
Oleh karena itu, lanjut dia, pemerintah perlu menyiapkan program perencanaan untuk mengisi kuota tersebut. “Dengan menyiapkan program perencanaan yang sesuai dengan syariah, kita dapat menjaga dan menyelamatkan ummat terhadap peluang ikut dalam arus ribawi,” kata dia.
Banyak Cara untuk Menabung Haji
Anggota Badan Pelaksana BPKH Bidang PPIL Harry Alexander mengatakan, menjadi haji muda itu keren. “Positifnya banyak. Pertama, menyempurnakan agama, kedua anak muda mendapatkan pengalaman international environment, karena haji dan umroh itu masyarakat dari seluruh dunia datang,” ujar dia kepada Tempo, Jumat 29 Maret 2024.
Dengan adanya multiculture saat berhaji dan umroh, anak muda bisa menjadi kaya akan toleransi, moderat, saling menghormati karena terbiasa dengan lingkungan internasional. “Itu yang jadi tren positif, globalisasi justru dari pintu haji,” ujar dia.
Harry mengatakan, saat ini banyak cara untuk mendaftar haji. “Sekarang kan sedang tren boikot kopi-kopi tertentu, dana yang awalnya buat kopi setiap harinya bisa dialokasikan untuk daftar haji,” ujar dia.
Dengan menyisihkan Rp50 ribu sehari dari kopi, ada Rp1,5 juta per bulan. “Itu sangat affordable,” ucapnya.
Jika menabung dengan konsisten, maka dalam waktu 3-4 tahun dapat terkumpul uang untuk mendaftar haji dan menganbil nomor antrian. Jika dilakukan secara konsisten, tentu berangkat haji di usia muda dapat terwujud.
BPKH, kata Harry juga mendorong perbankan untuk kreatif dalam hal pembiayaan haji khusus atau VIP. Selain itu, perbankan juga didorong untuk kreatif dan inovatif untuk memudahkan anak-anak muda bisa melakukan financial planning yang lebih baik. “Saat ini, bisa juga dilakukan dengan cara menabung haji, menabung emas, dan juga investasi sukuk,” kata dia.
BPKH, saat ini juga sedang mengembangkan mobile aplication atau mobile digital, untuk memudahkan pendaftaran haji baik melalui perbankan dan travel agent. “Nanti, mereka yang ada di Indonesia bagian timur juga bisa mendaftar dengan mudah. Dapat memilih bank dan travel agent melalui Haji Pintar maupun Pusaka milik Kemenag melalui aplikasi ini.” (*)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini