Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Iklan

Bamsoet Ajak Lestarikan Burung Khas Indonesia

Indonesia merupakan negara keempat di dunia dengan jumlah unggas terbanyak. Penangkaran dapat membantu pelestarian dan memiliki nilai ekonomis tinggi.

27 Maret 2022 | 14.56 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INFO NASIONAL - Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo mengajak komunitas pecinta burung terlibat aktif dalam mengedukasi masyarakat untuk mencintai satwa, serta terlibat aktif dalam kegiatan penangkaran burung khas Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Komunitas pecinta burung memiliki peran strategis memberikan edukasi pentingnya menjaga burung khas Indonesia dari kepunahan. Termasuk mengingatkan masyarakat agar tidak melakukan perburuan liar serta menjaga habitat burung di kawasan alam aslinya," ujar Bamsoet saat membuka Lomba Burung Berkicau Road to Piala Ketua MPR RI 2022 di Blackstone Beach Bali, Minggu, 27 Maret 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bamsoet menuturkan lomba ini diikuti oleh 700 peserta. Mempertandingkan 32 kelas perlombaaan. Antara lain Murai Batu, Cucak Hijau, Kacer, Kenari, Cendet, Anis Merah, LB Fighter, dan SRDC. Burung yang menjadi juara, kata Bamsoet, akan memiliki nilai ekonomis yang tinggi. “Sampai saat ini burung Murai Batu yang telah memenangkan berbagai kontes harganya bisa mencapai Rp 1,2 miliar. Kita harap nantinya nilai jual burung Pemenang Lomba Burung Berkicau Piala Ketua MPR RI bisa pecahkan rekor di atas Rp 1,2 miliar," ujar Wakil Ketua Umum Partai Golkar itu.

Ia menambahkan, Indonesia merupakan negara keempat yang memiliki spesies burung terbesar di dunia setelah Kolumbia, Peru dan Brasil. Tercatat setidaknya ada sekitar 1.812 spesies. Namun akibat habitat asli ataupun perburuan liar, banyak spesies burung yang terancam punah. Termasuk burung berkicau yang menjadi keunggulan Indonesia, seperti Kucica Hutan, Cucak Rawa, Jalak Suren, hingga burung kacamata atau pleci.

"Sebagai negara megadiverse atau negara yang memiliki keanekaragaman hayati, Indonesia memiliki tanggung jawab moral agar 1.812 spesies burung, 515 spesies mamalia, dan banyak lagi satwa yang hidup di alam Indonesia, tidak punah akibat ulah manusia. Sehingga para anak cucu kita masih bisa melihat langsung beragam burung khas Indonesia. Pecinta burung juga secara ekonomi melalui penangkaran, ekonomi kerakyatan tumbuh, pertumbuhan ekonominya sekitar Rp2 triliun per tahun. Mulai dari sisi penangkaran, pakan, sangkar, dan obat-obatan," tuturnya.

Berdasarkan data Burung Indonesia, jumlah jenis burung di Indonesia tercatat 1.769 jenis. Tercatat 531 jenis burung yang statusnya dilindungi, antara lain jenis elang, jalak bali, rangkong gading, kasuari, gelatik jawa, cucak rawa, dan lain-lain. Indonesia juga memiliki jumlah burung endemik tertinggi di dunia, yakni mencapai lebih dari 372 jenis.

"Ini merupakan sebuah kekayaan besar yang diberikan Allah kepada kita. Oleh karena itu, saya sangat menghargai banyaknya perlombaan dan penangkaran burung yang ada di banyak daerah sekarang ini,” kata Bamsoet. (*)

Prodik Digital

Prodik Digital

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus