Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Iklan

BNI Pangkas Suku Bunga untuk Pulihkan Ekonomi

Untuk pemulihan pandemi. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) memangkas suku bunga kredit demi merangsang percepatan pertumbuhan kredit.

3 Maret 2021 | 09.09 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INFO BISNIS -Pertumbuhan kredit penting artinya bagi pemulihan ekonomi pada 2021, dimana Presiden RI Joko Widodo telah mencanangkan sebagai Tahun Pemulihan dari pandemi. Untuk itu, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) memangkas suku bunga kredit demi merangsang percepatan pertumbuhan kredit tahun 2021. Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengungkapkan tersebut di Jakarta, Rabu 3 Maret 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Di awal 2021, BNI telah melakukan penyesuaian bunga kredit sejalan dengan bunga acuan. Untuk Kredit Konsumsi Non KPR per 28 Februari 2021, suku bunga dasar kredit (SBDK) BNI ditetapkan 8,75 persen  telah turun dibandingkan akhir Desember 2020 yaitu 11,7 persen. Begitu juga untuk Kredit  KPR ditetapkan 7,25 persen turun dibandingkan posisi akhir 2020 yaitu 10 persen. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BNI juga menurunkan SBDK untuk Kredit Ritel menjadi 8,25 persen atau lebih rendah dibanding posisi akhir Desember 2020 yaitu 9,8 persen. Begitu juga SBDK Kredit Korporasi yang ditetapkan menjadi 8,0 persen atau turun dibandingkan posisi Desember 2020 yaitu 9,8 persen.

Royke menuturkan, kredit berkaitan erat dengan pertumbuhan permintaan domestik yang menjadi sumber utama pertumbuhan ekonomi. Penting bagi perbankan untuk turut meyakinkan kepercayaan masyarakat terhadap perekonomian. Untuk itu, Perseroan terus terhubung dengan perkembangan perekonomian terkini yang mendorong adanya penyesuaian terhadap indikator - indikator penting, antara lain SBDK.

"Dalam menentukan suku bunga kredit hingga ke setiap debitur, kami akan memperhitungkan komponen estimasi premi risiko yang besarnya tergantung penilaian bank terhadap risiko pada masing-masing debitur atau kelompok debitur," ujarnya.

Royke menegaskan, BNI akan melakukan review suku bunga secara berkala. Salah satu strategi BNI adalah berupaya menekan biaya dana (cost of fund) sehingga suku bunga kredit juga bisa lebih rendah mengikuti tren penurunan suku bunga Bank Indonesia.(*) 

Prodik Digital

Prodik Digital

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus