Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Iklan

Mentan Panen dan Cek Persiapan Ekspor Bunga Krisan ke Jepang

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) melakukan panen sekaligus mengecek persiapan ekspor bunga krisan ke Jepang yang dibudidayakan Kelompok Tani Swastika Jaya.

7 Oktober 2022 | 20.14 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INFO NASIONAL - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melakukan panen sekaligus mengecek persiapan ekspor bunga krisan ke Jepang yang dibudidayakan Kelompok Tani Swastika Jaya binaan Direktorat Jenderal Hortikultura di Desa Sukamanah Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Kamis, 6 Oktober 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kelompok tani ini merupakan penerima program pengembangan Kampung Flori sehingga mendapat alokasi fasilitasi bantuan Green House tahun 2022 seluas 1.024 m2. Mentan mengatakan, pihaknya bersama bupati dan camat terus mendorong potensi yang ada di green house Kelompok Tani Swastika Jaya karena memproduksi bunga krisan yang sangat diminati dunia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Karena itu, apa yang dikembangkan masyarakat ini menjadi terobosan pengembangan pertanian karena tidak perlu di lahan yang luas tapi cukup dengan green house, smart farming," ucap Mentan.

Krisan yang dihasilkan di Indonesia, Mentan melanjutkan, merupakan jenis krisan negara tropis yang memiliki keunggulan sehingga diminati pasar ekspor dengan harga yang tinggi, dibandingkan krisan yang dikirim dari negara sub tropis.

"Bunga khususnya krisan dari negara tropis itu memiliki daya tahan yang lama dan tampilanya sangat cantik. Tak hanya itu, peluang ekspor krisan kita pun terbuka lebar karena Indonesia punya kontrak nilainya triliunan. Karena itu, kita tinggal tingkatkan produksi dan kita harus sabar menghadapi tantangan perubahan iklim global dan dinamika pasar sektor pertanian yang fluktuasi sangat tinggi naik turunya," tutur Mentan. Selama tiga tahun terakhir ini, ekspor pertanian naik 38 persen lebih nilanya Rp 625 triliun.

 Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto menambahkan bahwa ekspor krisan nasional mengalami kenaikan sangat pesat. Pada tahun 2020 volume ekspornya 43,4 ton dengan nilai US$ 732.724 dan pada tahun 2021 volume ekspor krisan mengalami kenaikan mencapai 131,3 ton dengan nilai US$ 903.929.

 "Hal ini tidak terlepas dari program terobosan Bapak Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang mendorong produksi melalui program Kampung Flori dan juga peran serta partisi aktif para pelaku dan penggiat florikultura yang memperkenalkan sekaligus mempromosikan florikultura Indonesia sebagaimana yang telah kita lakukan bersama dalam event internasional, yaitu One Day with Indonesian Coffee, Fruits, Floriculture and Food Corps di beberapa negara tahun 2021," katanya.

 Prihasto menjelaskan Kampung Flori yang merupakan salah satu bagian dari Program Pengembangan Kampung Hortikultura menjadi target terwujudnya “legacy” Kementan dalam mengembangkan kawasan pertanian yang maju, mandiri dan modern dengan menerapkan teknologi budidaya florikultura di dalam Green House.

Sejak tahun 2020 Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Hortikultura telah menumbuhkan 105 Kampung Flori dengan membangun sebanyak 69 unit Green House, khususnya untuk penanaman krisan, anggrek dan mawar. 

 "Selanjutnya untuk tahun 2023 telah dicanangkan pembangunan 63 unit Green House di 78 Kampung Flori untuk komoditas unggulan prioritas nasional krisan dan anggrek serta tanaman hias daun yang akhir-akhir ini mengalami lonjakan permintaan," ujarnya.

Sementara itu, Plt Bupati Bogor, Iwan Setiawan mengapresiasi program terobosan Kementan yang membangun Kampung Flori di Kabupaten Bogor. “Alhamdulillah hari ini kedatangan Bapak Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di Desa Sukamanah, Kabupaten Bogor yang menjadikan desa ini sebagai sentra petani bunga krisan. Kami ucapkan terima kasih Pak Menteri karena ini bunga krisan yang dihasilkan berbasis ekspor. Kami siap berkolaborasi agar bisa bersinergi meningkatkan produksi dan menjadikan sentra bunga krisan," tuturnya.

 Perlu diketahui, kegiatan panen krisan untuk ekspor ini juga dilakukan bersamaan pada green house di beberapa daerah yakni Jakarta dan Karo dengan tujuan ekspor ke Jepang, Sukabumi ekspornya ke Turki dan Korea dan Lampung Tengah dengan tujuan ekspor ke Turki. (*)

 

Prodik Digital

Prodik Digital

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus