Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
PT Pertamina Patra Niaga menjalin kerja sama dengan Badan Pengatur Hilir (BPH) Migas dan Korps Lalu Lintas Polri untuk mengintegrasikan data kendaraan. Perjanjian kerja sama ditandatangani Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Alfian Nasution, Kepala BPH Migas Erika Retnowati dan Kepala Korlantas Polri, Inspektur Jenderal Polisi Firman Shantyabudi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Alfian mengatakan Pertamina Patra Niaga sebagai penyalur Solar subsidi dan Pertalite berupaya menyalurkan tepat sasaran. Permintaan Solar subisidi dan Pertalite meningkat tiap tahun. “Perlu upaya penyaluran yang baik supaya tepat sasaran dan tepat volume,” ujarnya, Rabu, 14 Desember 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Alfian sinergi integrasi data ini menjadi penting agar penyaluran tepat sasaran. “Kami sudah mendigitalisasi nozzle dan saat ini sedang berupaya dengan program subsidi tepat menggunakan QR Code yang berisi data kendaraan,” kata dia.
Integrasi data diharapkan akan mempercepat penggunaan QR Code penyaluran Solar subsidi dan Pertalite agar tepat sasaran dan transparan.
Kepala BPH Migas Erika Retnowati yang diwakili oleh Direktur BBM BPH Migas, Sentot Hardijansyah Putra, kerja sama sangat penting dalam penyaluran bahan bakar menggunakan QR Code. Data Kendaraan bermotor yang dimiliki Polri menjadi data penting dalam penyaluran jenis BBM tertentu dan jenis BBM khusus penugasan.
“Perjanjian kerja sama bertujuan sebagai pedoman dalam memanfaatkan data kendaraan bermotor, terutama untuk mendukung pengaturan dan pengendalian penyaluran JBT Solar subsidi dan JBKP Pertalite. Tujuan akhirnya distribusi yang tepat sasaran,” kata Sentot.
Direktur Registrasi dan Identifikasi Korlantas Polri, Brigjen Polisi Yusri Yunus, mewakili Kakorlantas, mengatakan Polri berperan dalam upaya dan ikhtiar bersama dalam memastikan penyaluran BBM bersubsidi. “Kerja sama ini merupakan produk hukum yang monumental dan strategis,” ujarnya.
Menurut Yusri, integrasi data untuk mendukung penyaluran dan meningkatkan kepatuhan masyarakat dalam penggunaan BBM bersubsidi. “Nantinya bisa berdampak baik pada penggunaan APBN secara tepat. Kedepan mari bangun bersama sistem ini agar integrasi datanya maksimal,” ucapnya.