Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Iklan

Tim Kemendagri Ke Kutai Kartanegara Monev Realisasi APBD

Realisasi APBD  Kutai Kartenegara pada akhir April 2023 baru mencapai 12,30 persen.#infotempo

25 Mei 2023 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) terus melakukan monitoring evaluasi (monev), asistensi realisasi APBD, dan penanganan inflasi dengan turun langsung ke daerah. Kali ini, Tim Kemendagri melakukan monev langsung ke Kabupaten Kutai Kartanegara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kegiatan monev sekaligus dirangkaikan dengan acara Ngapeh Hambat yang bertajuk Strategi Percepatan Pembangunan Melalui Optimalisasi Perencanaan dan Penyerapan APBD di Kantor Bupati Kutai Kartanegara, Tenggarong, Kalimantan Timur, Sabtu, 13 Mei 2023. Kegiatan Ngapeh Hambat atau Bincang-bincang Pagi merupakan agenda rutin Pemkab Kutai Kartanegara yang dilakukan dalam rangka meningkatkan pelayanan publik. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pada kegiatan tersebut, Direktur Jenderal Bina Keuangan Daerah Kemendagri Agus Fatoni mengatakan, kunjungannya ke Kabupaten Kutai Kartanegara untuk melakukan monev realisasi APBD dan penanganan inflasi, termasuk membahas strategi percepatan pembangunan dan penyerapan APBD Tahun 2023. Fatoni memberi sejumlah catatan untuk Kabupaten Kutai Kartanegara. 

Hingga penghujung April 2023 yang lalu, capaian realisasi belanja APBD tahun 2023 masih tergolong rendah. “Capaian realisasi APBD 2023 Kuta Kartenegara pada akhir April 2023 baru mencapai 12,30 persen. Kukar menempati peringkat ke 306 secara nasional dan peringkat enam terbawah di Kalimantan Timur,” kata Fatoni.

Menurutnya, Kabupaten Kutai Kartanegara memiliki potensi yang sangat besar. APBD Kukar sebesar Rp 7,7 triliun. Angka tersebut merupakan nilai APBD Kabupaten terbesar kedua secara nasional.

“Potensi yang dimiliki sangat besar. Potensi ini perlu dioptimalkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pemda perlu mengalokasikan anggaran pada urusan prioritas yang menjadi kewenangan daerah sebagaimana ditentukan dalam Permendagri 84 Tahun 2022 tentang Pedoman Penyusunan APBD Tahun Anggaran 2023,” ujar Fatoni.

Realisasi APBD  Kuta Kartenegara pada akhir April 2023 baru mencapai 12,30 persen.

Selain itu, Fatoni menekankan perlunya peningkatan pendapatan, baik pendapatan asli daerah atau pendapatan yang bersumber dari dana transfer. Realisasi belanja juga perlu dioptimalkan sejak awal tahun agar dampaknya bisa dirasakan masyarakat.

Fatoni pun meminta agar Pemda dapat meningkatkan realisasi anggaran tahun berjalan sehingga mampu memenuhi target realisasi APBD yang ideal. “Target realisasi APBD yang ideal adalah Triwulan I sebesar 20 persen, Triwulan II merealisasikan sebesar 50 persen, Triwulan III realisasi sebesar 80 persen dan Triwulan IV mendekati 100 persen,” ujarnya.

Fatoni pun menguraikan berbagai persoalan lambatnya realisasi APBD serta solusi dalam mengatasinya. Fatoni juga menjelaskan, alasan APBD perlu dimaksimalkan sejak awal tahun.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, di antaranya, Bupati Kutai Kartanegara, Sekda Kabupaten Kutai Kartanegara, Kepala BPKAD Provinsi Kalimantan Timur, Kepala Bapenda Provinsi Kalimantan Timur, Asisten di lingkungan Setda Kutai Kartanegara, Inspektur daerah Kab. Kutai Kartanegara, Kepala OPD di Lingkungan Kutai Kartanegara, Plt. Direktur Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah Ditjen Bina Keuda Kemendagri, Plh. Direktur Perencanaan Anggaran Daerah Ditjen Bina Keuda Kemendagri dan seluruh Camat di lingkungan Kabupaten Kutai Kartanegara. Pertemuan diikuti seleruh pegawai Kabupaten Kutai Kartenegara secara virtual.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus