Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jelang Ramadan, Gus Wabup Jombang Minta Saling Hormati Segala Perbedaan

Pemerintah Kabupaten Jombang berkomitmen untuk menciptakan suasana Ramadan yang aman dan nyaman

26 Februari 2025 | 23.45 WIB

Wakil Bupati Jombang, M.Salmanudin membuka Kirab Grebeg Apem Megengan dalam rangka Tarhib Ramadhan 1446 H di Alun-alun Jombang, pada Rabu, 26 Februari 2025. Dok pemkab Jombang
Perbesar
Wakil Bupati Jombang, M.Salmanudin membuka Kirab Grebeg Apem Megengan dalam rangka Tarhib Ramadhan 1446 H di Alun-alun Jombang, pada Rabu, 26 Februari 2025. Dok pemkab Jombang

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MEMO BISNIS – Menjelang Ramadan, Gus Wabup, sapaan M. Salmanudin, Wakil Bupati Jombang mengajak seluruh umat Islam, dari berbagai organisasi seperti NU, Muhammadiyah, Shiddiqiyyah, dan lainnya, untuk menghadapi perbedaan dalam penetapan awal puasa dengan bijak dan saling menghormati. Dia menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan di atas perbedaan, serta mengajak seluruh masyarakat untuk menjadikan Ramadan sebagai bulan penuh rahmat dan kedamaian dengan menekankan nilai toleransi, ukhuwah, dan saling menghargai.

"Mari kita saling menghormati baik yang melaksanakan ibadah puasa maupun yang belum bisa menjalankan puasa di bulan Ramadan,” kata Gus Wabup saat memberikan sambutan di acara Kirab "Grebeg Apem Megengan dalam rangka Tarhib Ramadhan 1446 H" di Alun-alun Jombang, Rabu, 26 Februari 2025.

Mewakili Bupati Jombang, Gus Wabup juga mengingatkan masyarakat untuk menjaga kekhidmatan ibadah selama Ramadan, tidak membunyikan petasan atau melakukan konvoi berlebihan, saling menghormati, dan meningkatkan kepedulian sosial dengan memperbanyak zakat, infaq, dan sedekah.

"Pemerintah Kabupaten Jombang berkomitmen untuk menciptakan suasana Ramadan yang aman dan nyaman, dan mengajak masyarakat untuk turut serta menjaga ketertiban dan keamanan di lingkungan masing-masing,” kata dia.

Gus Wabup melanjutkan, "mari kita sambut bulan Ramadan ini dengan hati yang bersih dan niat yang tulus. Semoga ibadah kita diterima oleh Alloh SWT, kita semua diberi kesehatan serta kekuatan untuk menjalankan puasa Ramadan dengan sebaik baiknya.”

Acara Grebeg Apem diawali dengan santunan anak yatim dan doa. Grebeg Apem, atau yang lebih dikenal dengan Megengan, merupakan tradisi turun-temurun masyarakat Jombang sebagai bentuk ungkapan syukur dan permohonan maaf menjelang bulan Ramadan.

Kue apem, yang menjadi simbol utama dalam acara ini, berasal dari kata "afwan" yang dalam bahasa Arab berarti "mohon maaf". Tradisi ini mengandung nilai spiritual dan sosial yang mendalam, mengingatkan umat Islam untuk membersihkan hati, memohon ampunan kepada Allah SWT, dan saling memaafkan antar sesama sebelum memasuki bulan suci.

Acara dimulai dengan arak-arakan (kirab) tumpeng apem yang diberangkatkan dari Kantor Pemerintah Kabupaten Jombang oleh Staf Ahli dan Asisten. Arak-arakan ini diikuti oleh para pelajar dari berbagai sekolah di Kabupaten Jombang, serta iring-iringan kendaraan hias yang terdiri dari 1 mobil pick up dan 15 kendaraan roda tiga (tossa) yang mengusung tumpeng kue apem.

Lima tumpeng raksasa berisi kue apem berwarna-warni pun berdiri megah di Alun-Alun sisi Barat. Tumpeng kue apem tersebut ditata rapi dikelilingi jajanan tradisional dan disajikan di nampan nampan besar, tepatnya di depan masjid Agung Baitul Mukminin.

Pemukulan gong menandai dimulainya Grebeg Apem. dalam sekejap seluruh gunungan/tumpeng apem ludes tidak tersisa menjadi rebutan masyarakat yang ada di Alun Alun Jombang. Gus Wabup berharap, acara Grebeg Apem ini dapat terus dilestarikan sebagai warisan budaya yang memperkuat kebersamaan dan persatuan masyarakat Jombang.

Dia pun menyampaikan rasa syukur dan apresiasi kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyelenggaraan acara ini, termasuk panitia, ulama, tokoh masyarakat, jajaran Forkopimda, Komunitas Sekolah Islam Jombang, organisasi Islam, komunitas budaya, serta seluruh masyarakat Jombang. “Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada para peserta arak-arakan, anak-anak yatim binaan BAZNAS, dan para pelajar yang turut memeriahkan acara,” kata dia. (*)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

 

Fifia Asiani

Fifia Asiani

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus