Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Jepang mengeksekusi mati enam anggota terakhir dari sekte kiamat Aum Shinrikyo dieksekusi mati pada Kamis 26 Juli karena serangkaian kejahatan pada 1990-an termasuk serangan gas sarin di kereta bawah tanah Tokyo yang menewaskan 13 orang.
Tiga belas anggota sekte telah menerima hukuman mati. Tujuh orang pertama, termasuk pemimpin Aum Shinrikyo, Shoko Asahara, digantung tiga minggu lalu.
Dilaporkan Associated Press, 26 Juli 2018, Jepang tidak pernah mengeksekusi begitu banyak orang dalam satu bulan, kata Menteri Kehakiman Yoko Kamikawa. Namun dia menyebut kejahatan mereka sangat keji.
Baca: Jepang Eksekusi Mati Pemimpin Sekte Kiamat Aum Shinrikyo
Sekte Aum Shinrikyo, yang ingin menggulingkan pemerintah, membangun gudang senjata kimia, biologi dan konvensional. Sekte kiamat Aum Shinrikyo, atau Kebenaran Tertinggi, dinyatakan bersalah atas 27 kematian sebelum pihak berwenang menyerbu kompleksnya dekat Gunung Fuji pada 1995 dan menangkap Asahara hampir dua bulan kemudian.
Kejahatan kelompok yang paling terkenal adalah serangan kereta bawah tanah 20 Maret 1995 yang membuat 6.000 orang sakit dan menebar teror di Jepang.
Foto yang diambil pada 20 Maret 1995 ini memperlihatkan penumpang kereta bawah tanah yang terkena dampak gas syaraf sarin di kereta api bawah tanah Tokyo pusat dibawa ke Rumah Sakit Internasional St. Luke di Tokyo.[AP Photo / Chiaki Tsukumo]
Anggota sekte menggunakan payung untuk menusuk kantong plastik, melepaskan sarin, agen syaraf yang mematikan saat di dalam kereta bawah tanah tepat ketika kereta mendekati stasiun Kasumigaseki. Para penumpang yang panik berhamburan keluar dari stasiun.
Empat dari enam orang yang dieksekusi pada Kamis 26 Juli adalah pelaku yang mengeluarkan sarin di kereta bawah tanah. Dua lainnya dinyatakan bersalah dalam kejahatan lain, termasuk pembunuhan seorang pengacara anti-pemimpin sekte, beserta istri dan bayinya yang berusia 1 tahun pada 1989 dan serangan sarin 1994 di kota Matsumoto di Jepang tengah, yang menewaskan tujuh orang dan melukai 140 orang. Korban kedelapan di Matsumoto meninggal setelah koma selama sepuluh tahun.
Dalam foto ini menunjukkan pemimpin dan anggota sekte kiamat Aum Shinrikyo yang dieksekusi (dari atas kiri ke kanan): Shoko Asahara (pemimpin), Tomomasa Nakagawa, Seiichi Endo, dan Masami Tsuchiya. (kiri bawah ke kanan) Yoshihiro Inoue, Tomomitsu Nimi, dan Kiyohide Hayakawa.[Kyodo News via AP, File]
Baca: Pemimpin Sekte Kiamat Aum Shinrikyo Dieksekusi, Jepang Siaga Satu
Dilansir Reuters, Aum Shinrikyo, atau kebenaran tertinggi, memadukan meditasi Buddha dan Hindu dengan ajaran apokaliptik atau hari kiamat. Sekte ini melakukan teror dengan menggunakan gas sarin, gas saraf yang dikembangkan oleh Nazi.
"Itu adalah tingkat kejahatan ekstrem dan serius yang belum pernah terjadi sebelumnya yang tidak boleh terjadi lagi dan ketakutan tidak hanya melanda orang-orang di Jepang tetapi juga negara-negara asing dan mengguncang masyarakat," kata Menteri Kehakiman Jepang, Yoko Kamikawa.
"Saya memerintahkan eksekusi berdasarkan pertimbangan yang sangat hati-hati," lanjutnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini