Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Junta Myanmar disebut tidak akan berpartisipasi dalam acara ASEAN Foreign Minister’s Retreat. Sebagai gantinya, Myanmar bakal diwakli oleh utusan non-politik.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia, Teuku Faizasyah, memastikan ini usai mendapatkan agenda baru untuk pertemuan Kemlu negara-negara Asia Tengga tersebut dari Kamboja, ketua ASEAN tahun ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Di situ jelas disebutkan, akan diwakili oleh pihak non-politik, oleh perwakilan Myanmar. Jadi sejalan sekali posisi indonesia untuk tidak melibatkan unsur politik dari myanmar dalam pertemuan tersebut,” kata Teuku Faizasyah saat press briefing Kemlu RI yang diadakan secara daring, Kamis 3 Februari 2022.
Walau sudah mendapat jadwal baru untuk pertemuan menteri tingkat ASEAN, pihak Kemlu belum bisa mengonfirmasi kapan. Informasi terakhir, Kamboja yang ditunjuk sebagai tuan rumah sudah bersiap untuk acara tanggal 16-17 Februari.
Ketegasan sikap Kamboja ini rupanya mendapatkan respons positif dari anggota ASEAN karena Junta Myanmar belum bisa melaksanakan lima poin konsensus. Menteri Luar Negeri Kamboja, Prak Sokhonn, juga belum lama ini dipilih sebagai Utusan Khusus (Special Envoy) terkait masalah di Myanmar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Mudah-mudahan dengan adanya kesepakatan dari penunjukan ini, akan mempercepat prosees implementasi ASEAN terkait lima poin konsensus, yang menurut Indonesia saat ini instrumen yang bisa terus kita dorong agar kita dapat mengembalikan demokrasi di Myanmar,” kata Kepala Biro Dukungan Strategis Pimpinan (BDSP) Kementerian Luar Negeri Achmad Rizal Purnama dalam acara press briefing yang digelar secara daring pada Kamis 4 Januari 2022.
Baca: Kamboja Undang Wakil Non-Politik Myanmar ke Pertemuan ASEAN, Tolak Menlu Junta