Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Cianjur - Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, memberikan penghargaan tokoh lingkungan dan ekonomi kepada Abah Jajang, warga Desa Karangjaya, Kecamatan Pasirkuda. Abah Jajang adalah pemilik rumah dengan pemandangan yang disebut-sebut layaknya 'surga'.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Rumahnya itu menghadap langsung ke Air Terjun atau Curug Citambur dan pernah ditawar dibeli seharga Rp 2,5 miliar. Rumah tepatnya berlokasi di Kampung Rawadewa, berdiri di antara luasan tanah 800 meter persegi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Penghargaan diberikan atas keteguhannya tidak menjual rumah yang akhirnya menjadi obyek wisata yang pengelolaannya diserahkan kepada warga sekitar sehingga membantu perekonomian desa," kata Bupati Cianjur Herman Suherman di Cianjur, Selasa 6 Februari 2024.
Menurut Herman, harga rumah dan tanah milik Abah Jajang tidak lebih dari Rp 1 miliar. Pilihan Abah Jajang mempertahankannya kini berbuah pemasukan bagi dirinya dan warga sekitar karena banyak warga dari berbagai daerah datang hendak menikmati pemandangan dari rumahnya itu.
Peningkatan ekonomi bagi warga sekitar terjadi sejak rumah Abah Jajang viral di media sosial pada 2022 lalu. "Rumah Abah Jajang pernah dikunjungi Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, petinggi TNI dan tentunya wisatawan dari dalam maupun luar negeri seperti Australia, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Mesir," kata Herman.
Ridwan Kamil berkunjung ke rumah Abah Jajang. Foto: Instagram Ridwan Kamil.
Seiring tingginya angka kunjungan, Herman menambahkan, perekonomian warga sekitar ikut meningkat. Ini karena banyak rumah warga menjadi rumah tinggal sementara atau homestay bagi wisatawan dalam dan luar negeri yang setiap hari terutama libur akhir pekan memadati perkampungan.
Pemerintah Kabupaten Cianjur membuat kelompok sadar wisata khusus di rumah Abah Jajang untuk membantu pengelolaan potensi wisata di lokasi itu. Kelompok sadar wisata ini berada di bawah pembinaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Cianjur.
Abah Jajang mengatakan, semula mempertahankan rumah tersebut agar memiliki banyak saudara dan memanjangkan tali silaturahmi dengan setiap wisatawan yang datang. Dan, dia menambahkan, masih saja ada yang menawar membeli rumahnya. "Sampai sekarang masih ada, bahkan ada yang menaikkan harga lebih dari Rp 2,5 miliar," katanya.
Abah Jajang bertekad tidak akan pernah menjual rumah dan tanah yang diviralkan cucunya di media sosial itu.