Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Tragedi Christchurch Tewaskan Kiper Timnas Futsal Selandia Baru

Atta Elayyan, kiper timnas futsal Selandia Baru merupakan salah satu korban tewas dalam tragedi penembakan Masjid Al Noor di Christchurch.

18 Maret 2019 | 08.16 WIB

Atta Elayyan, kiper timnas futsal Selandia Baru yang tewas dalam tragedi penembakan Masjid Al Noor di Christchurch. (Shane Wenzlick/Stuff)
Perbesar
Atta Elayyan, kiper timnas futsal Selandia Baru yang tewas dalam tragedi penembakan Masjid Al Noor di Christchurch. (Shane Wenzlick/Stuff)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Di antara 50 korban tewas penembakan di Masjid Al Noor di Christchurch, Selandia Baru ada nama Atta Elayyan. Dia adalah kiper timnas futsal Selandia Baru yang dijuluki The Whites.

Elayyan adalah pria kelahiran Kuwait berusia 33 tahun yang sudah menjadi warga negara Selandia Baru. Dia sudah membela timnas futsal Negeri Kiwi sebanyak 19 kali.

Elayyan berada di Chistchurch untuk melatih murid-muridnya di tim futsal Christchurch Boys’ High School menghadapi pertandingan liga nasional angar SMA di Selandia Baru. Sebagai muslim, Elayyan sedang menjalani sholat Jumat pada hari yang naas tersebut.

Baca: Keluarga Teroris Penembakan di Christchurch Minta Maaf ke Korban

“Atta tetap berusaha mengabdi kepada sekolahnya di Christchurch meskipun punya kesibukan luar biasa sebagai pebisnis. Dan dia sama sekali tidak dibayar untuk melatih tim sekolahnya,” ujar Ronan Naicker, rekan Elayyan yang juga pemain futsal.

Di luar aktivitasnya sebagai kiper timnas dan pelatih futsal, Elayyan juga dikenal sebagai pebisnis yang sukses. Dia memiliki perusahaan yang bergerak dalam dunia teknologi informasi digital, LWA Solutions.

Bahkan sebagai pebisnis, Elayyan pernah dianugerahi penghargaan sebagai pengusaha tersukses dalam industry transformasi teknologi digital di Selandia Baru 2017 dan 2018.

Baca: 5 Fakta Soal Serangan Teror di Selandia Baru

Tragedi penembakan di Masjid Al Noor Chistchurch pada Jumat 15 Maret 2019 dilakukan oleh seorang teroris asal Australia bernama Brenton Tarrant, dan kini kasusnya sedang disidangkan. Tarrant diancam hukuman seumur hidup atas tindakannya tersebut.

STUFF | NEWS HUB

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus