Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pemilu

Menjelang Pemilu 2024: Fakta-fakta Gesekan Cak Imin dengan Gus Yaqut

PKB akan memanggil kadernya itu untuk diberi sanksi, sementara, Cak Imin atau Muhaimin Iskandar selaku Ketum PKB menyebut Gus Yaqut selayaknya buzzer

5 Oktober 2023 | 16.07 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Internal Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB tampaknya sedang tidak baik-baik saja. Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin diisukan berseteru dengan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Keduanya disebut saling senggol gara-gara statement Yaqut yang dinilai memancing spekulasi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Saat acara doa bersama Wahana Nagara Rahaja di Solo pada Jumat, 29 September 2023, Yaqut Cholil selaku kader PKB, menyampaikan pandangannya soal kriteria memilih pemimpin, menjelang Pemilu 2024. Ia mengajak supaya tak memilih pemimpin yang hanya pandai berbicara dan bermulut manis, serta yang memakai agama untuk kepentingan politik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pernyataan tersebut menuai polemik. PKB menilai ungkapan Yaqut Cholil menimbulkan spekulasi. Akibatnya, pihak partai akan memberikan sanksi kepada Yaqut Cholil atas pernyataannya. Yaqut Cholil mengaku tak ada yang salah dengan statementnya. Sementara di sisi lain, Cak Imin menganggap Yaqut Cholil sebagai buzzer.

Menjelang Pemilu 2024, berikut fakta-fakta gesekan antara Cak Imin dengan Gus Yaqut.

1. Gus Yaqut bukan kali pertama minta jangan pilih pemimpin berkedok agama

Sebelum membuat pernyataan di acara doa bersama Wahana Nagara Rahaja di Solo, Gus Yaqut sebenarnya sudah mengungkapkan statemen serupa saat Tablig Akbar Idul Khotmi Nasional Thoriqoh Tijaniyah ke-231 di Pondok Pesantren Az-Zawiyah, Tanjung Anom, Garut, Jawa Barat, Ahad, 3 September 2023.

Menteri Agama mengimbau masyarakat agar tidak memilih calon pemimpin yang pernah memecah-belah umat dan menggunakan agama sebagai alat politik. Dia juga meminta tidak memilih calon pemimpin yang menggunakan agama sebagai alat politik untuk memperoleh kekuasaan. Menurutnya, agama seharusnya dapat melindungi kepentingan seluruh masyarakat.

“Umat Islam diajarkan agar menebarkan Islam sebagai rahmat, rahmatan lil ‘alamin, rahmat untuk semesta alam. Bukan rahmatan lil islami, tok,” kata Gus Yaqut.

2. PKB akan disiplinkan Yaqut

PKB akan mendisiplinkan Yaqut Cholil. Rencana ini muncul setelah Menteri Agama itu dianggap mengeluarkan pernyataan yang membuat publik berspekulasi dan bingung. Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid mengatakan sanksi tersebut merujuk pada pernyataan Yaqut di Solo. Menurut Jazilul pernyataan Menteri Yaqut menggiring opini yang tidak perlu.

“Jangan bikin hoaks. Ini hoaks kok dari negara. Ini hoaks kok dari Menteri Agama, yang sesungguhnya bertanggung jawab terhadap kerukunan umat beragama,” kata dia di Jakarta pada Senin, 2 Oktober 2023.

3. Yaqut disebut membuat pernyataan yang tidak perlu

Menurut Jazilul mestinya Yaqut hati-hati menjaga mulutnya. Pasalnya yang bersangkutan merupakan pejabat publik. Menurut Jazilul tanpa diberitahu Yaqut, rakyat sudah lebih tahu bagaimana memilih pemimpin. Sebab itu, Jazilul mempertanyakan tujuan Yaqut menyampaikan pernyataan soal memilih pemimpin itu ke publik.

“Untuk apa mengeluarkan statement begitu. Buang-buang omongan yang enggak perlu,” katanya.

4. Yaqut akui tak ada yang salah dengan pernyataannya

Pada 2 Oktober lalu Yaqut mengakui belum menerima surat panggilan dari partainya. Perihal pernyataan Jazilul, Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor itu mengatakan, tak ada yang salah dari pernyataannya soal cara memilih pemimpin agar selektif dan melihat rekam jejak calon yang akan berlaga di Pilpres 2024.

“Mengajak rakyat untuk memilih dengan cara cerdas itu dianggap kesalahan, ya monggo (silakan),” katanya.

5. Cak Imin sebut Yaqut sebagai Buzzer

Ketum PKB yang juga bakal cawapres Muhaimin Iskandar menyebut Yaqut Cholil Qoumas layaknya buzzer. Hal itu diungkapkannya sebagai tanggapan terhadap tudingan Yaqut ihwal politik identitas digunakan dalam Pilgub DKI Jakarta 2017 serta Pemilu 2014 dan 2019. Pernyataan itu dinilai sebagai sindiran untuk pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. Selain itu, Anies merupakan Gubernur DKI Jakarta terpilih pada Pilgub 2017.

“Ah, itu omongan buzzer,” kata Cak Imin usai memimpin Parade dan Apel Hari Kesaktian Pancasila di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Ahad, 1 Oktober 2023.

6. Tanggapan Yaqut disebut layaknya buzzer

Menteri Yaqut menanggapi cap buzzer yang dilontarkan Cak Imin. Ia mengatakan baru tahu tanggapan Ketum PKB yang merespons pernyataannya yang minta masyarakat hati-hati dalam memilih pemimpin.

“Gak papa, biasa aja, selama saya meyakini apa yang saya sampaikan sebuah kebenaran ya silakan, menyebutnya apa saja,” kata Yaqut ditemui usai menyampaikan laporan pada Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu, 4 Oktober 2023.

Meskipun demikian, Yaqut merasa tak ada friksi antara dirinya dengan Muhaimin. “Friksinya di mana sih?” tanya dia singkat

7. LBH Ansor Pusat siap laporkan dugaan politisasi agama pada Pemilu 2024

Ketua Lembaga Bantuan Hukum atau LBH Ansor pusat, Abdul Qodir, siap melaporkan dugaan politisasi agama pada Pemilu 2024. Menurutnya, salah satu yang potensi pemicu konflik adalah politisasi agama. Sejarah, kata dia, telah mengajarkan bahwa politisasi agama hanya akan mendatangkan pertikaian umat manusia dan kehancuran peradaban.

“Masyarakat yang mendapati penggunaan agama sebagai alat politik atau politisasi agama dapat menyampaikan kepada kantor LBH Ansor di 170 titik di seluruh Indonesia, agar kami dapat mendampingi dan mengawal pelaporannya ke pengawas Pemilu,” kata Qodir di Jakarta seperti dikutip dari Kantor Berita Antara, Senin, 2 Oktober 2023.

HENDRIK KHOIRUL MUHID | TIKA AYU | EKA YUDHA SAPUTRA
Pilihan editor: Polemik Komentar Yaqut vs Cak Imin, LBH Ansor Siap Laporkan Dugaan Politisasi Agama di Pemilu 2024

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus