Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah hal menarik terjadi pada perayaan Hari Buruh Internasional atau May Day yang jatuh pada Senin, 1 Mei 2023. Apa saja?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berikut adalah beberapa hal menarik yang terjadi pada peringatan May Day 2023:
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Ganjar Pranowo hingga Anies Baswedan Batal Datang di May Day Fiesta
Presiden Partai Buruh Said Iqbal sempat menyatakan ada dua hingga tiga calon presiden atau capres yang akan berpidato dalam acara May Day Fiesta di Istora Senayan, Jakarta Pusat.
Nama-nama capres yang disebut akan hadir dalam peringatan May Day itu adalah Anies Baswedan, Ganjar Pranowo hingga Najwa Shihab.
"Yang memberikan respon adalah Pak Ganjar Pranowo, tapi beliau tidak bisa hadir karena dipanggil partai politiknya," kata Said Iqbal dalam konferensi pers di Jakarta, Senin.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia atau KSPI itu menjelaskan, kemungkinan ketidakhadiran Ganjar karena tengah mempersiapkan kampanye pemilu mendatang.
Sementara itu, calon presiden dari Partai NasDem Anies Baswedan, kata Said, tidak merespons.
2. Ganjar Temui Serikat Buruh
Alih-alih hadir di May Day Fiesta di Istora Senayan, Ganjar Pranowo menemui pimpinan serikat buruh di Kantor Perwakilan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah di kawasan Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Senin sore.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia atau KSPSI Andi Gani Nena Wea mengatakan ada sekitar 10 presiden serikat buruh yang menemui Ganjar pada kesempatan itu.
Namun, dia belum merinci siapa saja federasi buruh yang akan mendukung Ganjar Pranowo. Tetapi, KSPSI akan segera membentu organ relawan pendukung Gubernur Jawa Tengah itu di seluruh Indonesia.
"Termasuk di luar negeri yang menjadi basis-basis kekuatan kami," tutur Andi.
3. Sebagian Konfederasi Buruh Dukung Ganjar Jadi Capres
Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea menyampaikan sebagian konfederasi buruh di Indonesia akan menyatakan dukungan kepada Ganjar Pranowo untuk maju menjadi calon presiden pada Pemilu 2024.
"Saya harus berterus terang, sebagian konfederasi buruh terbesar di Indonesia akan all out mendukung Pak Ganjar," ujar Andi saat tiba di Kantor Perwakilan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah di kawasan Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Senin.
Dia menjelaskan, buruh memiliki alasan kuat untuk mendukung Ganjar. Dia menilai, hanya Ganjar yang berani menemui langsung kalangan buruh di lapangan. Menurut Andi, tidak ada lagi kepala daerah atau kepala pemerintahan yang berani melakukan hal serupa.
"Bukan di dalam ruangan, tetapi langsung turun di jalan, berani berdialog, berani bertanya. Itu yang kita butuhkan untuk pemimpin masa depan Indonesia," tutur Andi.
4. Kampanye Terselubung Partai Buruh?
Bendera Partai Buruh banyak ditemui dalam aksi May Day di Istora Senayan. Said Iqbal mengatakan, hal itu wajar dilakukan partai-partai berbasis buruh di seluruh dunia.
"Di seluruh dunia kalau peringatan Hari Buruh Internasional, partai sosialis pekerja, partai sosial demokrat, partai buruh itu merayakan May Day. Enggak ada kampanye," kata Presiden Partai Buruh itu di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat pada Senin.
Saat ditanya apakah sudah ada izin dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), dia menyebut hal tersebut tidak memerlukan izin. Tetapi, dia mengakui Bawaslu di beberapa daerah mencoba mengirim surat kepada partainya.
Partai Buruh, kata dia, akhirnya menemui pihak Bawaslu. Dalam pertemuan itu, Partai Buruh menekankan tidak ada yang salah atas cara pihaknya merayakan Hari Buruh Internasional.
"Ini adalah sosialisasi dan perayaan, apa yang salah?" tuturnya.
5. Massa Buruh Tak Boleh Merokok
Dalam aksi May Day di Istora Senayan, massa buruh tidak diperkenankan merokok.
"Jangan merokok ya, dimatikan. Nanti akan disita," kata seorang anggota Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), Asep, yang tengah berjaga di depan Istora Senayan.
6. Ada 116 Titik Aksi May Day
Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo menjelaskan ada 116 titik aksi May Day di seluruh Indonesia.
"Terus perjuangkan aspirasi buruh, laksanakan dengan tertib, laksanakan dengan damai," kata Sigit lewat keterangan tertulis, Senin.
Dengan terwujudnya situasi yang aman dan damai, lanjut dia, akan memengaruhi iklim investasi untuk meningkatkan pertumbuhan perekonomian di Indonesia.
“Tentunya investor akan berlomba-lomba untuk masuk dan akan membuka ruang untuk meningkatkan kesejahteraan buruh,” tuturnya.
Pilihan Editor: Ganjar Pranowo Unggul dalam Survei Indikator Politik, Prabowo Subianto Masih Punya Peluang Menang
M JULNIS FIRMANSYAH | RIANI SANUSI PUTRI | ANTARA