Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Dulu Setipis ATM, Kini Sandiaga Temukan Tempe Seukuran Keyboard

Sandiaga berjanji akan merealisasikan harga-harga yang stabil dan terjangkau.

21 Desember 2018 | 16.49 WIB

Calon wakil presiden Sandiaga Uno berkunjung ke Pasar Projosari, Bawen, Jawa Tengah pagi ini, Rabu, 24 Oktober 2018. Sandiaga menemukan tempe yang disebutnya tempe standar seperti HP jadul. Foto: Istimewa
Perbesar
Calon wakil presiden Sandiaga Uno berkunjung ke Pasar Projosari, Bawen, Jawa Tengah pagi ini, Rabu, 24 Oktober 2018. Sandiaga menemukan tempe yang disebutnya tempe standar seperti HP jadul. Foto: Istimewa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Calon wakil presiden Sandiaga Uno menemukan tempe berbentuk batu bata setelah sebelum menemukan tempe setipis ATM, tempe sachet, dan tempe berbentuk tablet dalam kunjungannya ke berbagai daerah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Tempe berbentuk batu bata ini harus dibeli," kata Sandi dalam keterangan pers yang diterima Tempo, Jum'at, 21 Desember 2018. Tempe berbentuk batu bata ini ditemukan Sandi saat berkampanye di pasar Songgolangit, Jalan Soekarno-Hatta, Ponorogo, Jumat, 21 Desember 2018.

Ririn, pedagang pasar penjual tempe batu bata itu, mengatakan tempe ukuran batu bata dijual seharga Rp 3.000, sedangkan tempe yang lebih besar - Sandi menyebutnya tempe keyboard - dijual seharga Rp 7.000. Menurut Ririn, harga yang demikian adalah harga yang naik, sebelumnya tempe batu bata dijual Rp 2.500 dan tempe keyboard Rp 6.000.

Dalam keterangan pers itu, Sandi juga mendapat keluhan kenaikan harga dari pedagang telur bernama Siti Zaitun. Siti mengeluhkan kenaikan telur dari Rp 22.000 menjadi Rp 24.000. Kenaikan harga ini, kata dia, selalu terjadi setiap menjelang Natal dan Tahun Baru.

Sandi lalu berujar akan melayani masyarakat Indonesia jika nantinya diberi amanat menjadi wakil presiden. Ia berjanji akan merealisasikan harga-harga yang stabil dan terjangkau.

“Tadi pedagang dan pembeli mengeluh harga-harga naik. Tidak hanya telur, tempe, tapi juga ayam dan beras. Salah satu solusinya adalah penyederhanaan rantai distribusi terbuka dan berkeadilan. Sehingga tiap ada hari raya besar semua kebutuhan pokok naik,” tutur Sandi.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus