Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bandung - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengatakan Universitas Tadulako Palu akan beroperasi kembali pekan depan. "Kelas yang roboh dibikin tenda, kuliah dengan sistem daring (online)," kata Nasir di Bandung, Kamis, 11 Oktober 2018.
Bagian kampus yang roboh, kata dia, akan dibangun pemerintah dari anggaran 2019. Menurut Nasir pascagempa Donggala pihaknya telah melakukan observasi bersama Presiden Joko Widodo. Tindakan pertama adalah evakuasi korban dosen, mahasiwa, karyawan. "Setelah ini pendataan mahasiswa di Palu yang kena dampak," ujar Nasir.
Baca: Mahasiswa Universitas Tadulako Bisa Ikut Kuliah di PTN Lain
Menurutnya Universitas Tadulako harus bekerjasama dengan perguruan tinggi lain. Para mahasiswa bisa tetap belajar di kampus Tadulako lewat kuliah jarak jauh (e-learning). "Jangan sampai terjadi eksodus (mahasiswa) pindah ke kampus lain," kata Nasir.
Kuliah jarak jauh misalnya bisa dibantu Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, atau Institut Pertanian Bogor. Adapun pilihan mendatangkan dosen baru ke Universitas Tadulako dinilai Nasir akan membawa masalah baru.
Dosen yang selamat, trauma, dan tidak bergairah lagi mengajar pascagempa tengah dikuatkan semangatnya. "Saya sudah ketemu mereka hopeless," ujar Nasir.
Simak: Harapan Keluarga Korban di Hari Terakhir Tanggap Darurat Palu
Sebelumnya, Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia menginisiasi program kuliah sementara atau sit in. Ketua Majelis Rektor, Kadarsah Suryadi, mengatakan program itu ditujukan khusus bagi mahasiswa Universitas Tadulako yang sekarang mengungsi ke luar Kota Palu. "Program sit in berlaku sejak semester sekarang 2018/2019," kata Kadarsah, Kamis, 4 Oktober 2018.
Program kuliah sementara bagi mahasiswa Universitas Tadulako itu melibatkan 38 perguruan tinggi negeri. "Mahasiswa dipersilakan untuk dapat mengikuti program pada program studi yang berkesesuaian," kata Kadarsah yang juga Rektor Institut Teknologi Bandung.
ANWAR SISWADI
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini