Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

politik

Pernah Kuliah di UGM, Ini Jejak Pendidikan Budiman Sudjatmiko Kader PDIP yang Dukung Prabowo

Profil Politikus Partai Demokrat Indonesia Perjuangan (PDIP) Budiman Sudjatmiko yang resmi mengumumkan dukungannya kepada Prabowo Subianto

21 Agustus 2023 | 17.27 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Demokrat Indonesia Perjuangan (PDIP) Budiman Sudjatmiko resmi mengumumkan dukungannya kepada Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden (capres) untuk pemilu 2024. Padahal, partai tempatnya bernaung mencalonkan Ganjar Pranowo sebagai capres.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pada Jumat, 18 Agustus 2023 Budiman menggelar acara deklarasi dukungan Prabowo-Budiman Bersatu atau Prabu di Semarang, Jawa Tengah. Pada kesempatan itu, Budiman juga mengajak semua pihak untuk menatap masa depan supaya lebih cerah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Kita lupa jika ada masa depan. Oleh karena itu, kita harus melihat ke masa depan, sesekali kita bisa melihat ke belakang,” ujar Budiman, Jumat, 18 Agustus 2023.

Selain itu, Budiman juga meminta tolong kepada Prabowo agar memajukan kesejahteraan umum apabila terpilih menjadi Presiden RI ke-8. “Jika insyaallah, Pak Prabowo jadi Presiden ke-8 Indonesia, tolong Pak Prabowo majukan kesejahteraan umum,” ujarnya.

Lantas, bagaimana latar belakang dan riwayat pendidikan Budiman Sudjatmiko? Simak rangkuman informasi selengkapnya berikut ini.

Sosok Budiman Sudjatmiko

Melansir dari situs pribadinya, Budiman Sudjatmiko lahir pada 10 Maret 1970 di Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Meski begitu, dia tumbuh di beberapa wilayah, seperti Cilacap, Bogor, dan Yogyakarta. Nama Budiman Sudjatmiko sendiri mulai dikenal saat dia menjadi aktivis jalanan yang menuntut reformasi di akhir pemerintahan Presiden Soeharto.

Budiman cukup aktif dalam berbagai kegiatan diskusi dan organisasi sejak duduk di bangku SMP. Saat berkuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM), Budiman terlibat aktif dalam gerakan mahasiswa.

Dia kemudian menerjunkan diri sebagai community organizer yang melakukan proses pemberdayaan politik, organisasi, dan ekonomi di kalangan petani dan buruh perkebunan di sekitar Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Pada 1996, Budiman mendeklarasikan Partai Rakyat Demokratik alias PRD. Namun, karena mendirikan partai ini, dia dipenjara pemerintah Orde Baru. Kala itu Budiman dianggap sebagai dalang insiden peristiwa 27 Juli 1996 yang dikenal dengan nama Sabtu Kelabu. Sebuah insiden penyerbuan kantor DPP Partai Demokrasi Indonesia di Jalan Diponegoro, Jakarta.

Saat itu, Budiman dituduh rezim Orde Baru sebagai dalang insiden Sabtu Kelabu. Dia dianggap pencetus Mimbar Bebas selama satu bulan sebelumnya. Mimbar ini diklaim sebagai pemicu kerusuhan tersebut. Atas tuduhan tersebut, Budiman divonis pidana 13 tahun penjara.

Namun, karena kemenangan gerakan demokrasi, Budiman hanya menjalani hukuman selama 3,5 tahun. Ia diberi amnesti Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur pada 10 Desember 1999. Peristiwa itu juga membuatnya dikenal sebagai dalang dari gerakan menentang Orde Baru.

Pada akhir 2004, Budiman Sudjatmiko memutuskan bergabung ke PDIP, dan membentuk Relawan Perjuangan Demokrasi atau REPDEM, sebuah organisasi sayap partai. Dia pun pernah menjabat sebagai anggota DPR RI dari PDIP Dapil Jawa Tengah VIII: Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Cilacap pada periode 2009 hingga 2019. Kemudian pada Januari 2021, Budiman Sudjatmiko ditunjuk Menteri BUMN Erick Thohir menjadi Komisaris Independen PT Perkebunan Nusantara V (Persero) atau PTPN V.

Riwayat Pendidikan Budiman Sudjatmiko


Meski lahir di Majenang, Cilacap, Jawa Tengah, Budiman Sudjatmiko menghabiskan masa kecilnya di Bogor, Jawa Barat. Dilansir p2k.stekom.ac.id, dia menempuh pendidikan dasar di SD Negeri Pengadilan 2 Bogor. Dia melanjutkan pendidikan menengah pertamanya di SMP Negeri 1 Cilacap dan lulus pada 1986.

Budiman kemudian menempuh pendidikan sekolah menengah atas di SMA Negeri 5 Bogor dan SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta. Setelah itu, dia pun melanjutkan pendidikannya dengan berkuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM) Fakultas Ekonomi. Sayangnya, kegiatannya sebagai aktivis membuat Budiman drop out dari kampus yang berlokasi di Yogyakarta tersebut.

Setelah keluar dari penjara karena dianggap sebagai dalang Mimbar Bebas, Budiman kembali melanjutkan pendidikannya dengan berkuliah di Universitas London Jurusan Ilmu Politik. Dia pun mengambil gelar master hubungan internasional dari Universitas Cambridge, Inggris.

Pada 2004, dia bergabung dengan PDIP dan membentuk relawan Perjuangan Demokrasi atau REPDEM. Dia juga pernah menduduki jabatan sebagai anggota DPR RI di komisi II Dapil Jawa Tengah VIII yang membidangi pemerintahan dalam negeri, otonomi daerah, aparatur negara dan agraria.

Selain aktif di tingkat daerah, Budiman juga aktif sebagai pengurus Jaringan Sosial-Demokrasi Asia atau Steering Committee dari Social-Democracy Network in Asia. Sedangkan pada tingkat nasional, Budiman menjabat sebagai Pembina Utama Dewan Pimpinan Nasional dari Parade Nusantara, organisasi yang menghimpun para kepala desa dan seluruh perangkat desa di Indonesia.

 

RADEN PUTRI

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus