Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemilihan Kepala Daerah (pilkada) serentak 2018 hampir mencapai puncaknya. Hari pencoblosan calon kepala daerah di 171 daerah akan digelar besok, Rabu, 27 Juni 2018. Salah satu kompetisi yang menarik perhatian adalah pilgub Jabar 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kompetisi pemilihan orang nomor satu di Jawa Barat diikuti oleh empat pasangan calon. Berikut ini adalah ringkasan mengenai para kandidat kepala daerah Jawa Barat beserta rekam jejaknya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Ridwan Kamil–Uu Ruzhanul Ulum (Rindu)
Pasangan calon ini berasal dari kalangan kepala daerah kabupaten-kota. Ridwan adalah Wali Kota Bandung periode 2013-2018, sedangkan Uu Ruzhanul adalah Bupati Tasikmalaya periode 2011-2021.
Mereka didukung oleh enam partai, yaitu Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Hanura, Partai Solidaritas Indonesia, dan Partai Berkarya, dengan total jumlah kursi di Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) Jawa Barat adalah 24 kursi.
Dalam survei terbaru yang digelar Poltracking, Ridwan-Uu meraup 42 persen suara. Sementara berdasarkan survei Roda Tiga Konsultan, elektabilitas duet wali kota dan bupati itu adalah 28,6 persen. Sedangkan, survei Indobarometer menunjukkan pasangan Rindu memperoleh suara sebesar 36,9 persen.
2. Tubagus Hasanuddin–Anton Charliyan (Hasanah)
Pasangan ini berlatarbelakang TNI dan Polri. Sebelum terjun ke dunia politik, Hasanuddin sempat tercatat sebagai Perwira TNI berpangkat Mayor Jenderal. Di ranah politik, ia pernah menjabat Wakil Ketua Komisi Pertahanan DPR.
Sementara, Anton adalah mantan perwira Polri dengan pangkat terakhir Inspektur Jenderal. Ia pernah menjabat Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat. Duet Hasanuddin-Anton didukung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang memiliki 20 kursi di DPRD Jabar.
Berdasarkan survei Poltracking, pasangan Hasanuddin–Anton diprediksi memperoleh 5,5 persen suara. Sementara, survei Roda Tiga Konsultan menunjukkan duet Hasanah akan meraup 4,2 persen suara. Dalam survei Indobarometer, elektabilitas jagoan PDIP ini pun hanya 5,0 persen.
Empat pasangan calon gubernur-wagub Jawa Barat Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum, TB Hasanuddin-Anton Charliyan, Sudrajat-Ahmad Syaikhu, dan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi, saat delkarasi Pemilu Damai di Bandung, Jawa Barat, 13 Februari 2018. ANTARA/Novrian Arbi
3. Sudrajat – Ahmad Syaikhu (Asyik)
Pasangan yang diusung Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera, dan Partai Amanat Nasional ini berlatar belakang TNI dan sipil. Sudrajat adalah purnawirawan TNI dengan pangkat terakhir Mayor Jenderal. Ia pernah menjabat sebagai staf ahli Panglima TNI.
Pasangannya, Syaikhu adalah Wakil Wali Kota Bekasi periode 2013-2018. Ia juga pernah menjabat sebagai anggota dewan di Bekasi dan Jawa Barat. Tiga partai pendukung duet ini memiliki total 27 kursi di DPRD Jabar.
Hasil survei Poltracking menunjukkan Pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu memperoleh 10,8 persen suara. Adapun berdasarkan survei Roda Tiga Konsultan pasangan, Asyik meraih elektabilitas 4,8 persen. Dalam survei Indobarometer pasangan ini diprediksi meraih 6,1 persen suara.
4. Deddy Mizwar – Dedi Mulyadi (Duo DM)
Pasangan ini berisikan inkumben Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar. Sebelum terjun ke dunia politik, Deddy dikenal sebagai aktor dan sutradara di dunia seni peran Indonesia.
Pasangannya adalah Bupati Purwakarta periode 2008-2018, Dedi Mulyadi. Deddy-Dedi disokong oleh dua partai politik, yakni Demokrat dan Golkar yang memiliki total kursi di DPRD Jabar sebanyak 29 kursi.
Survei teranyar Poltracking menunjukkan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi meraih 35,8 persen suara. Pada survei Roda Tiga Konsultan, 2DM meraup elektabilitas 29,9 persen. Sementara, Indobarometer memprediksi duo ini mendapat 30,1 suara.