SUDAH jadi tradisi, setiap akhir tahun kami selalu menyajikan Kilas Balik rekaman kamera tentang peristiwa-peristiwa penting di dalam maupun luar negeri selama 1987. Kali ini, hasil seleksi tim Kilas Balik, yang dikoordinasikan oleh Bambang Bujono, berupa 56 foto pilihan (35 berwarna dan 21 spot). Foto-foto terpilih tahun ini, juga ruangan yang kami sediakan sebanyak 24 halaman untuk tempat pemajangan, merupakan yang terbanyak sepanjang pemunculan Kilas Balik. Biar meriah. Maka, pada terbitan nomor ini kami tak menurunkan Selingan, rubrik tetap yang selama ini diasuh Redaktur Pelaksana Bambang Bujono. Sebagai gantinya kami perkenalkan rubrik baru: Nukilan Buku. Rubrik baru ini bukan rubrik tetap yang harus muncul setiap mingg~u. Pemunculannya kami rencanakan empat bulan sekali. Tapi ia bisa menemui Anda para pembaca, dalam dua nomor berturut-turut, bila kami menganggap ada buku yang layak dinukilkan untuk Anda. Minggu ini, buku yang kami nukilkan buat Anda adalah karya Sana Hasan, Enemy in the Promised Land, yang mengisahkan perjalanan sang pengarang, seorang wanita Mesir, ke Israel. Bab yang kami pilih (penerjemahannya dikerjakan oleh A. Dahana dan Didi Prambadi) berkisah tentang pertemuan Sana dengan Perdana Menteri Menachem Begin serta politikus Israel di Knesset (Parlemen), percintaannya dengan seorang agen dinas rahasia Mossad, dan mengenai pelacuran di daerah pendudukan Israel. Kebetulan, Laporan Utama yang kami sajikan minggu ini - ditulis oleh Jim Supangkat, Praginanto, dan Mohamad Cholid - mengenai penderitaan orang-orang Palestina yang diuber-uber tentara Israel karena menuntut pemerintahan sendiri di "tanah yang dijanjikan". Mengapa kami memilih nukilan buku? Banyak buku menarik yang perlu diketahui pembaca, tapi tak cukup tertampung untuk disarikan dalam sebuah resensi, sehingga ia hanya menjadi milik segelintir orang saja. Kami ingin Anda, sekalipun tak memiliki buku itu, bisa mendapatkan pengetahuan bermanfaat, biarpun cuma sebagian kecil. Kami mencoba memilih bab-bab yang menarik untuk diketahui, enak dibaca, dan perlu. Kesempatan berbagi pengetahuan ini sementara masih terbatas antara kami dan Anda. Kelak sesama pembaca juga bisa menggunakan peluang ini dengan mengirimkan nukilan buku yang dianggap patut diketahui banyak orang. Syaratnya, antara lain, bab yang dipilih enak dibaca, tak sarat rumus dan catatan kaki, agar konsentrasi pembaca tak terganggu melihat rujukan yang dpakai. Rubrik baru Nukilan Buku, sekalipun sudah kami rancang dan persiapkan sejak pertengahan 1987, bukan sebuah karya sempurna. Bisa jadi, Anda sebagian telah membaca lengkap isi buku yang kami pilih untuk dinukilkan. Karena itu, kami siap dikritik untuk segala kekurangan Nukilan Buku, dan akan berusaha memperbaikinya. Selamat Tahun Baru 1988.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini