TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga riset pemasaran Taylor Nelson Sofres (TNS) menemukan tren baru dalam menonton televisi. Dari survei terhadap 55 ribu orang dari berbagai negara di seluruh dunia, 25 persen responden menonton konten televisi online melalui PC, laptop, tablet, atau telepon genggam setiap hari.
Tren ini juga terlihat di negara-negara yang populer dengan perangkat yang memadukan fungsi telepon pintar dan tablet atau phablet, seperti Cina, Singapura, dan Hong Kong. Tiga negara tersebut memiliki 30 persen responden yang menonton konten video secara online.
Di Indonesia, baru 6 persen dari responden yang menonton televisi secara online. Namun TNS optimistis tren menonton secara online di Indonesia terus meningkat seiring meningkatnya kecepatan data dan telepon pintar semakin terjangkau. "Walaupun televisi masih sangat dominan di Indonesia, TNS melihat keinginan yang semakin meningkat untuk menonton dalam bentuk lain dan melalui perangkat-perangkat lain," kata Head of Digital TNS Asia Pasifik Joe Webb, Senin, 14 Juli 2014.
Tren ini dapat menjadi acuan bagi pengiklan di media. Bila sebelumnya lebih memilih untuk beriklan di televisi tradisional, klien kini harus mempertimbangkan media online. "Kami melihat adanya pembelajaran bagi para pengiklan untuk memahami perilaku baru ini dan mulai merencanakan untuk mengoptimalkan lonjakan tren penggunaan media yang bisa dibuka secara bersamaan (multitasking)," tutur Joe.
Banyak perusahaan media besar di seluruh dunia memperoleh keuntungan dari meningkatnya tren menonton konten secara online yang menyediakan layanan on-demand, seperti BBC iPlayer, Hulu, atau HBO GO. Melalui layanan menonton program televisi secara online, masyarakat dapat mengakses konten premium di mana pun berada melalui telepon genggam atau tablet.
Saat ini televisi tradisional masih berperan penting dengan 75 persen responden di seluruh dunia menonton televisi tradisional. Penonton televisi tradisional masih menjadi mayoritas dengan 93 persen masyarakat Indonesia duduk menonton televisi setiap hari. Survei ini menemukan 78 persen masyarakat menonton televisi sembari makan pada malam hari. Angka ini lebih tinggi dari presentase rata-rata global, yaitu 76 persen.
PAMELA SARNIA
Topik terhangat:
Jokowi-Kalla | Prabowo-Hatta | Piala Dunia 2014 | Tragedi JIS
Berita terpopuler lainnya:
Capres Anda Dicurangi? Ini Cara Lapor ke KPU
Suara Jokowi-JK Nol di 17 TPS di Sampang
Giliran Prabowo Dikirimi 'Surat Cinta'