Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dua eks punggawa Manchester United atau MU, Rio Ferdinand dan Paul Scholes, mengkritik performa penyerang Romelu Lukaku pada laga pertama babak 16 besar Liga Champions melawan Sevilla Kamis dini hari tadi. Lukaku dinilai belum layak menyandang gelar sebagai pemain top karena terus gagal mencetak gol di laga-laga penting.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dengan tubuhnya yang besar dan kuat, menurut Ferdinand, Lukaku sebenarnya memiliki semua persyaratan untuk mendobrak lini belakang lawan. Namun sayangnya, menurut dia, Lukaku justru lebih sering kehilangan bola.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Dia harus mencetak banyak gol di laga besar, malam yang besar, momen yang besar. Dia harus melakukan itu," ujarnya.
"Dia melakukan 38 sentuhan dan 18 kali kehilangan bola. Jika anda ingin memainkan serangan balik maka dia harus bisa mempertahankan bola."
"Dengan Lukaku di dalam tim saat ini, bola tak bisa dipertahankan sehingga serangan balik tak bisa terjadi," katanya.
Scholes mengamini komentar mantan rekan setimnya itu. Menurut dia, selain karena Lukaku, strategi serangan balik Manchester United tak berjalan sempurna karena mereka tak memiliki pemain dengan kecepatan yang mumpuni pada laga itu.
"Ketika anda ingin memainkan strategi serangan balik, anda butuh kecepatan. Juan Mata berada di tim, dia adalah pesepakbola yang hebat tetapi dalam tim yang banyak menguasai bola, tak ada kecepatan dari kedua sisi sayap MU," katanya.
Manchester United harus puas hanya bermain imbang 0-0 pada laga itu. Mereka akan menjamu Sevilla pada laga kedua tiga pekan mendatang. Namun perhatian mereka akan teralih sejenak ke pertandingan penting Liga Inggris melawan Chelsea akhir pekan ini.
MIRROR