Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ancaman skorsing pada dua masa jendela transfer pemain, yaitu musim panas ini dan Januari 2019, membayangi Manchester City.
Baca: Liga Inggris: Manchester City Juara, Begini Kata Guardiola
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hal itu bisa mempengaruhi peluang Manchester City untuk mempertahankan gelarnya di Liga Inggris musim depan dan tampil lebih baik di Liga Champions.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ancaman tersebut , menurut juru bicara Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS), terjadi, karena City diduga melanggar peraturan perekrutan pemain ketika menarik remaja dari Argentina, Benjamin Garre.
CAS akan memeriksa kasusnya dalam tujuh hari mendatang di markasnya, Lausanne, Swiss.
Klub Velez Sarsfield di Liga Argentina, yang pada awalnya memiliki Garre, mengklaim Manchester City bertindak tidak etis dengan menghubungi dan lantas merekrut pemain itu ketika berusia 15 tahun pada Agustus 2017.
City kemudian diklaim Velez melanggar aturan transfer, yaitu menandatangani kontrak pemain sayap tersebut hanya beberapa hari setelah ia berulang tahun ke-16.
Perekrutan Garre ini sebagian dari usaha manajer Pep Guardiola meremajakan skuadnya setelah timnya, Manchester City, menjuarai Liga Primer Inggris 2017-2018.
Guardiola mengantisipasi para pemain kawakan, seperti kapten Vincent Kompany, yang kelak mesti mundur karena faktor usia.
Velez lantas mengajukan tuntutan melalui CAS soal transfer tersebut. Jika Manchester City kalah di sidang pengadilan arbitrase olahraga ini, mereka dilarang membeli pemain pada bursa transfer musim panas ini dan Januari 2019.
City dikabarkan akan menggunakan hak mereka mengajukan banding terhadap tuntutan itu. Waktu proses pengajuannya bisa dimanfaatkan City untuk menumpuk pembelian pemain pada musim panas ini.
Di sisi lain, City bersikeras mereka bertindak seusai aturan. Mereka beragumen mengontrak Garre, yang kini bermain di tim U-23 City, tidak melanggar peraturan karena ia memegang paspor Italia.
Veles mengklaim peraturan dari Asosiasi Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) yang sudah diperbarui hanya berlaku buat perpindahan pemain berusia di bawah usia 18 tahun di antara klub-klub di Eropa dan tidak termasuk untuk Amerika Selatan.
Velez juga mengajukan tuntutan soal FIFA kepada CAS. Pasalnya, badan sepak bola dunia itu telah menolak pengajuan protes mereka pada September 2016.
Baca: Manchester City Juara Liga Inggris, Ini Rekor Klub dan Guardiola
Barcelona, Real Madrid, dan Atletico Madrid sudah pernah mendapat skorsing pada dua masa jendela transfer beberapa tahun lalu karena dinyatakan melanggar peraturan dalam perekrutan pemain internasional di bahwa usia 18 tahun.
DAILY MAIL |TELEGRAPH