PERAYAAN Natal setiap tanggal 25 Desember identik dengan berbagai pernak-pernik yang turut meramaikan suasana, tak terkecuali pohon Natal yang terbuat dari pohon cemara. Pohon Natal umumnya selalu ada di rumah, ruang publik, hingga tempat wisata.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain terbuat dari pohon cemara asli, pohon Natal versi imitasi juga tersebar di seluruh dunia. Mengutip The Guardian, pohon Natal imitasi tidak lantas lebih ramah lingkungan dibanding pohon Natal asli mengingat barang tersebut terbuat dari plastik, yang bahan baku aslinya adalah minyak bumi olahan. Menurut konsultan lingkungan asal Inggris, Carbon Trust, bahan baku tersebut menghasilkan sebagian besar jejak karbon pohon tiruan tadi, yakni sekitar dua pertiga. Seperempat lainnya berasal dari emisi industri yang dihasilkan saat pohon dibuat. Emisi tambahan juga berasal dari pengiriman produknya hingga ke rumah pembeli.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pohon buatan setinggi 6,5 kaki memiliki jejak karbon setara dengan sekitar 40 kilogram emisi gas rumah kaca. Jumlah itu lebih dari dua kali lipat dari emisi yang dihasilkan pohon asli yang berakhir di tempat pembuangan sampah dan lebih dari 10 kali lipat dari pohon asli yang dibakar.
Secara keseluruhan, cara yang paling ramah lingkungan untuk membuang pohon Natal alami adalah dengan memotong atau mencacahnya lalu cacahannya tersebut digunakan sebagai mulsa, atau dengan menanamnya di dalam pot. Selama pohon ditanam di perkebunan pohon dan ditanam kembali setelah dipanen, maka pembeli tidak perlu khawatir dengan efek deforestasi.
Namun, pohon asli setinggi 6,5 kaki dapat menghasilkan jejak karbon sebesar 16 kilogram karbon dioksida jika berakhir di tempat pembuangan sampah. Sebabnya, pohon tersebut akan terurai dan menghasilkan gas metana, gas rumah kaca yang 25 kali lebih kuat daripada karbon dioksida.
Untuk mengurangi emisi pohon Natal asli, organisasi lingkungan Friends of the Earth menyarankan pembeli untuk mencari pohon yang diproduksi secara lokal. Hal ini bertujuan untuk mengurangi emisi dari pengiriman barang tersebut.
Faisal Javier